Sabtu, 20 November 2010

Terapi Salat Tahajud


Anda mempunyai penyakit yang sulit disembuhkan, lupakan obat, lakukan Sholat Tahajud. Sebagaimana terungkap dalam buku “Terapi Salat Tahajud” karya Dr. Moh Sholeh, terbukti secara akademis dan medis, sholat Tahajud mampu meningkatkan kekebalan tubuh dan menyembuhkan berbagai penyakit dengan izin Allah SWT.

Salat Tahajud yang dijalankan dengan penuh kesungguhan, khusyuk, tepat, ikhlas, dan kontinu diduga dapat menumbuhkan persepsi dan motivasi positif dan mengefektifkan coping. Dan, respons emosi positif (Positive thinking), dapat menghindarkan reaksi stress .

Dr. Agustini, SpPK (Dokter dan dosen fakultas kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang) : “Setelah mendapatkan pelatihan salat tahajud secara benar dari pak Sholeh, Alhamdulillah penyakit saya hilang dan saya tidak lagi tergantung pada obat”.

Dr. Quraish Shihab (Ulama) mengakui bila waktu yang paling ia sukai untuk menuntaskan karya-karya tulisnya adalah waktu sebelum shubuh dan kemudian dilanjutkan sejenak setelah shalat Shubuh. Tentu saja, setelah ia mengerjakan shalat tahajudnya. “itu waktu yang paling saya sukai karena selain tenang dan sepi, ada kesegaran yang tak kita peroleh bila dikerjakan siang hari”, ujarnya.

Ny Hartati (Wiraswasta) pemilik dan disainer dari Visi Furniture, Yogyakarta ini selalu mendesain berbagai produk perabot rumah tangga seperti meja, kursi, bufet, almari, tempat tidur, hiasan dinding, gebyok, lampu, pot bunga, antara pukul 03.00 – 04.00 WIB selepas tahajud. Dalam satu jam tersebut ia dapat membuat sekitar 10 desain yang selalu berbeda dengan desain yang sudah ada sebelumnya. Desain ekslusif yang hampir semuanya dibuat setelah sholat tahajud itu banyak disukai oleh konsumen, baik asing maupun Indonesia sendiri. “Saya selalu membuat desain ekslusif dengan menonjolkan motif asli Indonesia, seperti Jawa, Bali, Lombok, dan lain-lain. Dan, ini ternyata disukai oleh orang asing maupun orang Indonesia sendiri”, ungkap Tatik. Uniknya, walaupun ruang pamernya tidak berada di tengah kota Yogyakarta, melainkan di Dusun Mudal, Desa Sariharjo, Kecamatan Ngaglik, Kabupaten Sleman, Yogyakarta, kebanyakan konsumen berasal dari luar kota dan dari Jakarta. Sekitar 80 persen produk untuk konsumen lokal dan sisanya diekspor.

Andi Utama (Karyawan Swasta). Menurut pengakuannya, sholat tahajud sangat kuat dalam mendorong pencapaian keinginan. Dulu, ketika mau masuk Universitas negeri di mana persaingan ketat, selain belajar keras dia juga tak lupa selalu tahajud tiap malam. Ketika tes penerimaan tiba, dia merasa tenang dalam mengerjakan soal dengan tenang dan merasa yakin bisa mengerjakan, sekaligus merasa yakin juga akan diterima. Sebulan kemudian, ternyata keinginan masuk Universitas ternama itu terkabul. “Saya yakin itu salah satunya karena saya rajin Sholat tahajud”. Pengalaman tersebut terulang ketika setelah lulus kuliah dan kemudian mencari pekerjaan. Ketika mencari pekerjaan ratusan surat lamaran dikirim, bersamaan dengan itu sholat tahajud juga tidak pernah terlewatan. Dan tak lama kemudian, kata Andi, saya memperoleh pekerjaan sesuai dengan keinginan saya.

Resep yang diberikan oleh Nabi Muhammad SAW. tentang bagaimana kita mencari solusi dalam setiap menjumpai permasalahan hidup adalah ”resep malam hari”. Waktu malam hari adalah waktu yang paling efektif untuk dapat melihat dan mencari solusi semua persoalan dan permasalahan hidup, persoalan apapun! Asal sebelum kita melihat dan mencari jalan pemecahannya, kita bersandar dulu kepada Dzat Yang Maha Mengatur semua persoalan di dunia ini.


Silahkan baca juga buku : Terapi salat Tahajud karya dr Moh. Sholeh * Keajaiban Shalat Tahajud karya Ahmad Mu’arif * dll

Terapi Dzikir


Menurut hasil penelitian Alvan Goldstein, ditemukan adanya zat endorphin dalam otak manusia, yaitu suatu zat yang memberikan efek menenangkan yang disebut endogegonius morphin. Drs Subandi menjelaskan, bahwa kelenjar endorfina dan enkefalina yang dihasilkan oleh kelenjar pituitrin di otak ternyata mempunyai efek mirip dengan opiat (candu) yang memiliki fungsi menimbulkan kenikmatan (Pleasure principle), sehingga disebut opiate endogen. Apabila seseorang dengan sengaja memasukkan zat morphin ke dalam tubuhnya, maka akan terjadi penghentian produksi endorphin. Pada pengguna Narkoba, apabila dilakukan penghentian morphin dari luar secara tiba-tiba, orang akan mengalami Sakaw (ketagihan yang menyiksa dan gelisah) karena otak tidak lagi memproduksi zat tersebut. Untuk mengembalikan produksi endorphin di dalam otak bisa dilakukan dengan Meditasi, sholat yang benar atau melakukan Dzikir-dzikir yang memang banyak memberikan ketenangan.

Dr. R. H. Su’dan M.D, S.K.M : “Penyimpangan seks seperti hiperseks, lesbian, homoseks, masochisme dan lain sebagainya dapat sembuh dengan dzikrulloh (mengingat Allah). Juga penyimpangan jiwa lainnya seperti psychopatia semacam kleptomania atau suka mencuri, penyakit jiwa karena stress atau ketegangan hidup yang berlebihan. Apalagi kalau hanya penyakit psikosomatik, mudah sekali ditanggulangi dengan dzikrulloh. Bahkan penyakit jiwa yang sebenarnya seperti psychosis pun dapat diselesaikan dengan dzikrulloh pula”

“Kalaulah kita mau melatih diri untuk berdzikir dengan tenang, serta berpikir luas, maka tentu semakin tampak jelas betapa agungnya Allah SWT. dan betapa luar biasa kasih sayang-NYA” (Drs. KH. M. Djufri Raksana. M. Si. Pusat Studi Islam dan filsafat-UMM/mantan bid. Penerangan Agama, Depag-Jawa Timur)

DR. Aidh al-Qarni menulis dalam bukunya yang berjudul LA TAHZAN (JANGAN BERSEDIH!) : ketika laut bergemuruh, ombak menggunung, dan angin bertiup kencang menerjang, semua penumpang kapal akan panik dan menyeru : “Ya Allah!”. Ketika seseorang tersesat di tengah gurun pasir, kendaraan menyimpang jauh dari jalurnya, dan para kafilah bingung menentukan arah perjalanannya, mereka akan menyeru : “Ya Allah!”. ketika musibah menimpa, bencana melanda, dan tragedi terjadi, mereka yang tertimpa akan selalu berseru : “Ya Allah!”. Ketika semua cara tak mampu menyelesaikan, setiap jalan terasa menyempit, harapan terputus, dan semua jalan pintas membuntu, mereka pun menyeru : “Ya Allah!”. Ketika bumi terasa menyempit dikarenakan himpitan persoalan hidup, dan jiwa serasa tertekan oleh beban berat kehidupan yang harus Anda pikul, menyerulah : “Ya Allah!”. Setiap ucapan baik, doa yang tulus, rintihan yang jujur, air mata yang menetes penuh keikhlasan, dan semua keluhan yang menggundahgulanakan hati adalah hanya pantas ditujukan ke hadirat- NYA. Setiap dini hari menjelang, tengadahkan kedua telapak tangan, julurkan lengan penuh harap, dan arahkan terus tatapan matamu ke arah-NYA untuk memohon pertolongan! Ketika lidah bergerak, tak lain hanya untuk menyebut, mengingat dan berdzikir dengan nama-NYA. Dengan begitu, hati akan tenang, jiwa akan damai, syaraf tak lagi menegang, dan iman kembali berkobar-kobar.

Ibnu Al-Qoyyim Al-Jauziyah menulis dalam bukunya yang berjudul “Metode Pengobatan Nabi SAW.” : “Kiat lain terhadap musibah adalah dengan menyadari bahwa yang memberi musibah kepadanya itu adalah Allah yang Maha Bijaksana, Rabb dari segala Makhluk yang Bijak, Ar-Rahman (Maha Penyayang), Rabb dari segala Makhluk yang penuh rahmat. Dan juga menyadari bahwa Allah mengirimkan musibah itu kepadanya bukan untuk membinasakannya, bukan untuk menyiksanya dan juga bukan untuk menyakitinya. Tetapi Allah memberikan cobaan itu untuk menguji kesabaran, keridhaan dan keimanannya. Agar Allah mendengar do’a dan penyerahan dirinya kepada-NYA, agar ia bersimpuh di depan pintu-NYA; dengan mengharapkan rahmat-NYA, memasrahkan kehancuran hatinya di hadapan-NYA, dan menyampaikan keluh kesah kepada-NYA. Kalau Allah tidak mengobati para hamba-NYA melalui cobaan dan bala, niscaya mereka akan melampaui batas, berbuat semena-mena dan tidak mengenal aturan”.

William James berujar, ”Penderitaan telah membantu kita untuk mencapai suatu batas yang tidak pernah terbayangkan. Andaikata Dostoyevsky dan Leo Tolstoy tidak mengalami kehidupan yang pahit, keduanya tak akan sukses menulis memoar dan novel-novel yang mengagumkan dan abadi hingga saat ini”. Dengan demikian, keyatiman; kebutaan; pengasingan; dan kemiskinan adalah salah satu sebab tumbuhnya kreativitas, produktivitas, kemajuan dan kontribusi.

Terapi Sholat



DR. Aidh al-Qarni menulis dalam bukunya yang berjudul LA TAHZAN (JANGAN BERSEDIH!) : “Wahai orang-orang yang beriman, mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan shalat. Sesungguhnya Allah
beserta orang-orang yang sabar” (QS. Al-Baqarah: 153). Jika Rasulullah ditimpa sebuah ketakutan, maka dia akan segera melakukan shalat. Pernah dia berkata kepada Bilal, “Wahai Bilal, tentramkan (hati) kita dengan shalat! Pada kali lain beliau bersabda, “Ketenanganku ada pada shalat”. Jika hati terasa menyesak, masalah yang dihadapi terasa sangat rumit, dan tipu muslihat sangat banyak, maka bersegeralah datang ke tempat shalat, dan shalatlah. Jika hari-hari menjadi gelap gulita, malam-malam mencekam, dan kawan-kawan berpaling, maka lakukanlah shalat.


Dr. Alexis Carel, seorang Pemenang hadiah nobel dalam bidang kedokteran, dan Direktur riset Rockfeller Foundation Amerika, memberikan pernyataan sebagai berikut: “Sholat memunculkan Aktifitas pada perangkat
tubuh dan anggota tubuh. Bahkan sebagai sumber aktifitas terbesar yang dikenal sampai saat ini. Sebagai seorang dokter, saya melihat banyak pasien yang gagal dalam pengobatan, dan dokter tidak mampu mengobatinya. Lalu, ketika pasien-pasien membiasakan Sholat, justru penyakit mereka hilang. Sesungguhnya Sholat bagaikan tambang Radium yang menyalurkan sinar dan melahirkan kekuatan diri. Sholat menciptakan fenomena yang mencengangkan, mendatangkan Mukjizat”. Semua gerakan, sikap dan prilaku dalam Sholat dapat melemaskan otot yang kaku, mengendorkan tegangan system syaraf, menata dan mengkonstruksi persendian tubuh, sehingga mampu mengurangi (atau bahkan menghilangkan) stress, kekejangan, rheumatik, pegal-linu, encok, dan semua penyakit syaraf dan persendian lainnya. Sholat juga merupakan terapi psikis yang bersifat kuratif, preventif, dan konstruktif sekaligus. Kebersihan dalam sholat merupakan proses untuk mencapai kesehatan, sedangkan kesehatan merupakan hasil dari kebersihan. Karena itu, sholat merupakan terapi bagi penyakit manusia, baik penyakit fisik maupun psikis.


Joe H. Slate, Ph.D (psikolog berlisensi, profesor, dan pendiri Parapsychology Research Foundation), dalam bukunya yang berjudul Energi Aura ”memanfaatkan energi aura untuk menjaga kesehatan dan meraih keberhasilan karier”, menulis : Tahap intervensi menyeluruh merupakan strategi pemberdayaan diri yang terstruktur yang memanfaatkan relaksasi fisik, pembayangan mental, dan ucapan-ucapan positif untuk menyuntik aura dengan energi yang dahsyat. Untuk tujuan perbandingan, tahapan tersebut mencakup melihat aura ”sebelum dan sesudahnya”. Tahapan itu memperkenalkan teknik-teknik khusus yang dirancang untuk menciptakan kondisi mental, fisik, dan spiritual yang sepenuhnya yang, pada gilirannya, memberi tenaga padaaura. Tahapan puncak adalah memberi peneguhan yang kuat mengenai kesejahteraan. Tahapan dapat dilengakpi dengan teknik-teknik yang berkaitan dengan sasaran-sasaran terntentu, seperti membuang kebiasaan yang tidak dikehendaki, mengatasi stres, atau meraih sukses dalam tugas tertentu.


H.M Taufik Djafri dalam bukunya yang berjudul ”Menikmati Keindahan Allah melalui logika dan tandatanda”, menulis : Baiklah, karena kita belum punya sebutan lain kecuali cahaya, maka katakanlah shalat yang diperintahkan oleh Allah sebagai kewajiban kaum muslimin tersebut, didapat dengan melalui kendaraan cahaya Allah. Karena perintah shalat terkait erat dengan cahaya sebagai kendaraan rasul ketika menuju Sidratul Muntaha, maka orang yang melakukan shalat dengan khusyu’ di mana yang menghadap Allah bukan sekedar jasmaninya saja, tetapi pada saat ia mengucapkan takbiratul ihram, pada saat itu juga ruhnya melesat dengan kecepatan yang sangat tinggi menemui Allah rabbul ’alamin, maka jika ia melakukan shalat yang demikian itu pasti ia akan ”mencahaya”. Mukanya menjadi bercahaya, pandangannya bercahaya, tutur katanya bercahaya, perbuatannya bercahaya, dan hatinya juga bercahaya. Ia selalu ramah pada orang lain karena hatinya tawadhu’ akan kebesaran Allah, hidupnya penuh dengan kedamaian, tak pernah dengki dan hasut terhadap orang lain. Kata Allah dalam al-Qur’an surat al-An kabut: 45, artinya, ”Sesungguhnya shalat (yang khusyu’) itu mencegah dari perbuatan keji dan munkar”. Cahaya adalah sesuatu ciptaan Allah yang mempunyai kecepatan tertinggi dalam dunia ini. Orang yang ahli shalat, di dalam dirinya berkumpul cahaya demi cahaya (di sekitar tubuhnya, di wajahnya, dalam perkataannya, dalam pendengarannya, dalam pandangannya, dan dalam hatinya). Mengapa hal ini bisa terjadi? Salah satu alasan yang mungkin rasional adalah karena adanya gerakan-gerakan shalat seperti yang dicontohkan rasulullah SAW. (mari kita lihat gerakan orang shalat). Semua gerakan shalat dibarengi dengan kalimat Allahu Akbar (Allah Maha Besar), kecuali gerakan i’tidal (bangun dari rukuk) dan gerakan penutup shalat yaitu dengan ucapan Salam. Yang perlu digarisbawahi adalah bahwa do’a itu adalah kekuatan dan do’a itu adalah energi. Padahal, setiap ucapan dalam shalat kita adalah do’a. Sehingga, sangat gampang dimengerti bahwa orang yang sedang melakukan shalat dengan khusyuk, seperti halnya ia membangun dan membentuk kekuatan/energi dalam tubuhnya (terlebih lagi dalam qalbunya)


Dalam kata pengantar pada bukunya yang berjudul ‘Mukjizat gerakan Sholat untuk pencegahan dan pengobatan penyakit’, Dr. Sagiran M. Kes menulis: “Apabila doa (ucapan, pikiran) saja sudah mempunyai efek penyembuhan yang begitu nyata, bagaimana dengan sholatnya orang muslim, yang memadukan antara kebersihan fisik / mental (Wudhu), bacaan Sholat (do’a-do’a dan konsentrasi pikiran) dan gerakan anggota badan yang unik dan khas? ibarat perincian resep, bukankah ini bisa menjadi suatu formula yang holistik, komprehensif, terpilih, jelas manfaatnya, bebas efek samping, terjangkau, praktis, dan sebagainya. Mengapa orang keberatan mengkaji Sholat secara ilmiah?


Tentang pengaruh sholat dalam menenangkan ketegangan syaraf akibat insomnia, Dr. Thomas Heslubb menyatakan : “Faktor terpenting untuk bisa tidur, yang saya ketahui melalui pengalaman dan eksperimen selama beberapa tahun adalah dengan cara melakukan “Sholat”. Saya katakan hal ini dalam kapasitas saya sebagai dokter. Sholat adalah cara paling baik untuk mendapatkan ketenangan jiwa dan menenangkan syaraf, sepanjang yang saya ketahui sampai saat ini. Sholat memiliki pengaruh pada perangkat syaraf manusia. Karena menghilangkan ketegangan dan menenangkan pergolakan syaraf sehingga sholat dianggap sebagai pengobatan yang manjur pada penyakit insomnia”.


Menurut penelitian, ada pembuluh darah yang hanya bisa diisi kembali dengan gerakan sujud! ketika bersujud, kita menekan titik pijat untuk otak pada ujung ibu jari kaki sehingga aliran darah di otak kita mengalir dengan lancar dan pikiran kita pun terang. Ketika sujud, kita pun menekan titik anti tegang/gelisah yang terletak di pangkal telapak tangan. Selain itu, sholat telah mencakup Yoga, Hydrotherapy (Wudhu), Meditasi, Relaxation Therapy, Aroma Therapy, Dzikir, Do’a, Olah raga, Koex system, dan lain-lain.


Menurut analisis ilmiah tentang waktu-waktu sholat yang dilakukan oleh Dr. Zahir Qarami, memberikan sesuatu yang sangat berharga kepada kita, berupa hasil analisis medis seputar sholat ashar. Beliau menyatakan bahwa sholat ashar dapat menghindarkan seseorang dari beberapa penyakit jiwa dan fisik. Dr. Zahir Qarami yang merupakan salah seorang peneliti dalam bidang kemu’jizatan medis Al-Qur’an dan As- Sunnah, menegaskan bahwa sholat Ashar menurunkan Hormon Adrenaline yang memuncak produksinya pada batas antara jam 3 sampai jam 4, yang dapat menimbulkan berbagai macam penyakit. Dalam penelitiannya, beliau menemukan kenyataan bahwa ketika manusia menghadapi kesulitan, dan tidak melakukan gerakan dan reaksi fisik, maka hal itu dapat menimbulkan penyakit jiwa dan fisik karena pengaruh meningkatnya Hormon Adrenaline secara terus menerus. Masih menurut Qarami, sesungguhnya meninggalkan Sholat Ashar pada waktunya dapat menimbulkan beberapa penyakit jiwa dan fisik seperti; tekanan darah, syaraf jantung, kegemukan, lemah syahwat, keguguran, kelenjar thyroid, kesulitan datang bulan, migren, katarak, dan sebagainya. Lebih lanjut Qarami yang kelahiran Tunis, juga menyatakan dalam studinya, “Dari studi yang saya lakukan menunjukkan bahwa, Sholat Ashar dapat menyembuhkan berbagai penyakit modern”

“Shalat itu menuntun kita menuju kebenaran, karena kebenaran itu sangat indah dan menakjubkan” (Armis, 2003) * Prof. dr. H. Armis, Sp. B, Sp. OT, FICS, adalah Dokter Spesialis Bedah Orthopedi Guru Besar Ilmu Kedokteran pada Fakultas Kedokteran UGM Yogyakarta.

Terapi Berkhitan

Dr. R. H. Su’dan M.D., S.K.M. dalam bukunya yang berjudul “Al-Qur’an & Panduan Kesehatan Masyarakat” menulis pada halaman 84 : Banyak ahli kedokteran yang mengusulkan supaya diadakan peraturan khitanan masal. Misalnya Loeb, Van Driel, Van Der Hoog, Van Deinse, Ahmad Ramali dan lain sebagainya. Oleh karena khitan merupakan cara yang amat jitu untuk memberantas penyakit kelamin, mereka mendesak diadakannya peraturan khitan masal pada pemerintah. Sehingga mempropagandakan khitan adalah kewajiban utama dari tiap-tiap dokter masa kini. Semua ahli penyakit kelamin sepakat mengatakan bahwa kulup tempat paling disukai syphilis. Praktek menyeluruh khitanan mengurangi terjadinya syphilis pada laki-laki 25-73 %. Khitan adalah suatu usaha pencegahan terhadap penyakit kelamin, dan ini terbukti.

Sebuah majalah medis terkenal di Inggris, BMG, pernah menurunkan makalah tentang kanker kelamin dan penyebab-penyebabnya pada tahun 1986. Diantara keterangannya adalah, "Sesungguhnya kanker kelamin sangat kecil sekali terjadi di kalangan yahudi dan negeri-negeri muslim, sebab mereka ini melakukan khitan semenjak usia anak-anak. Dan data statistik medis menunjukkan bahwa kanker kemaluan yang terjadi pada kalangan yahudi tidak terjadi kecuali hanya terhadap 9 penderita saja dalam setahun."

Terapi Sedekah


Dalam keterangan sebuah Hadist diriwayatkan bahwa Rosululloh SAW. Bersabda, “Sucikanlah hartamu dengan zakat, obatilah sakitmu dengan sedekah, dan sambutlah gelombang musibah dengan do’a”. dari keterangan beberapa hadist dalam kitab Kanzul ‘Ummal dinyatakan bahwa orang yang sakit harus diobati dengan sedekah. Pengalaman telah menunjukkan dan membuktikan bahwa kebanyakan sedekah dapat menyembuhkan penyakit. Di dalam sebuah hadist dinasihatkan, “Obatilah penyakit-penyakit dengan sedekah, karena sedekah menjauhkan kehinaan, menghalangi penyakit, membuka kesempatan untuk amalan baik dan
memanjangkan umur”

Melakukan kebaikan, termasuk dalam hal-hal yang dapat mendatangkan kebahagiaan dan menghilangkan keresahan. Melakukan kebaikan di sini bisa berupa sedekah, berbuat baik, dan memberikan sesuatu yang baik kepada sesama. Semua ini merupakan satu dari sekian banyak hal yang mampu menciptakan kedamaian di dalam dada. Orang-orang kikir adalah orang yang paling sesak dadanya dan sempit akhlaknya. Mereka adalah orang-orang yang kikir atas karunia Allah. Seandainya mereka sadar bahwa apa yang mereka berikan kepada orang lain akan mendatangkan kebahagiaan, niscaya mereka akan berebut untuk melakukan kebaikan ini.

Terapi Ibadah Haji

Ibadah Haji merupakan suatu olahraga yang sempurna. Rohani kita diuji dengan segala macam cobaan sehingga menjadi kuat. Penyakit rohani dapat disembuhkan dengan ibadah haji yang menimbulkan kebahagiaan. Banyak penderita penyakit jiwa dapat sembuh setelah kembali dari haji. Selama menunaikan ibadah haji orang Islam mempunyai kesempatan merenung. Mereka merenungkan segala kesalahan yang telah diperbuatnya dan bertaubat. Dengan demikian sekembalinya dari haji terjadi perbaikan mental. ketika beribadah haji pun kita meminum air Zam-zam yang sangat menyehatkan dan penjelasannya dapat Anda baca buku berjudul The True Miracle Of Zam-zam karya dr. Khalid Ghad (Dosen di Arab Academy for Science, technology and Maritime transport, Mesir).


Silahkan baca : Manfaat Haji & Umrah bagi kesehatan, karya dr. Bahar Azwar, SpB. K. Onk * Al-Quran & Panduan kesehatanMasyarakat, karya Dr. R. H. Su’dan M.D, S.K. M. * dll.

Terapi Membaca Al-Qur'an

Dr. Moh. Sholeh dalam bukunya yang berjudul Terapi Salat Tahajud, halaman 104, menulis : Malik Badri melaporkan hasil penelitian Al-Qadi di Klims Besar, Florida, Amerika Serikat. penelitian itu berhasil membuktikan bahwa sekedar mendengarkan bacaan Al-Qur'an, seorang muslim-baik mereka yang berbahasa Arab maupun bukan-dapat merasakan perubahan fisiologis yang besar, seperti penurunan depresi, kesedihan, bahkan dapat memperoleh ketenangan dan menolak berbagai penyakit. penemuan Qadi ini diperoleh dengan bantuan peralatan elektronik mutakhir untuk mendeteksi detak jantung, ketahanan otot, dan ketahanan kulit terhadap aliran listrik. penemuan itu menunjukkan bahwa bacaan Al-Qur'an berpengaruh besar, hingga 97 %, dalam memberikan ketenangan dan penyembuhan penyakit.

Pada suatu ketika, datanglah seseorang kepada sahabat Rosulullah SAW. Yang bernama Ibnu Mas’ud r.a. orang itu meminta nasihat kepadanya : “Wahai Ibnu Mas’ud berilah nasihat yang dapat kujadikan obat bagi jiwaku yang sedang gelisah. Dalam beberapa hari ini aku merasa tidak tentram, jiwaku gelisah, dan pikiranku kusut, makan tak enak, tidur pun tak nyenyak”. Maka Ibnu Mas’ud menasihatinya : “kalau penyakit itu yang menimpamu, bawalah hatimu untuk mengunjungi tiga tempat, yaitu (1) ke tempat orang yang membaca Al- Qur’an, engkau baca Al-Qur’an atau engkau dengar baik-baik orang yang membacanya. Atau engkau pergi (2) ke majelis taklim yang mengingatkan hati kepada Allah SWT. Atau engkau (3) cari waktu dan tempat yang sunyi, di sana engkau ber-khalwat (menyendiri) , beribadah kepada Allah SWT., umpamanya di tengah malam buta saat orang sedang tidur nyenyak, engkau bangun mengerjakan shalat malam meminta kepada Allah SWT. Agar diberi hati yang lain karena hati yang kamu pakai itu bukan lagi hatimu”

Harun Yahya menulis dalam bukunya yang berjudul ”Cara Cepat Meraih Keimanan” :

”Apa manfa’at material dan spiritual bagi masyarakat jika mereka ta’at pada Al-Qur’an?"

Perlu kami ingatkan bahwa pengertian agama di sini adalah cara hidup yang bermoral. Cara hidup yang disukai Allah. Cara yang dipilihNya dan yang paling tepat bagi semua jenis manusia. Cara hidup yang terbebas dari takhyul-takhyul dan mitos-mitos, dan sepenuhnya di bawah bimbingan Al-Qur’an.

Agama menciptakan lingkungan moral yang sangat aman dan nyaman. Sikap anarkis yang menyebabkan kerusakan pada bangsa negara terhenti sama sekali karena rasa takut kepada Allah. Orang tidak lagi melakukan tindakan yang merugikan ataupun berbuat kerusuhan. Orang-orang yang memegang nilai-nilai moral siap bangkit bagi bangsa dan negaranya serta tidak hendak berhenti untuk berkorban. Orang-orang semacam ini selalu berusaha untuk kesejahteraan dan keamanan negaranya.

Di dalam masyarakat yang mengamalkan moral Al-Qur’an, orang-orangnya sangat menghargai satu sama lain. Setiap orang selalu berusaha agar orang lain merasa nyaman dan aman, karena menurut ajaran islam, solidaritas, persatuan dan kerjasama merupakan hal yang sangat penting. Setiap orang merasa berkewajiban untuk mendahulukan kenyamanan dan kepentingan orang lain. Ayat berikut merupakan contoh moralitas dari orang-orang yang beriman:

Mereka yang lebih dulu tinggal di Madinah, dan telah beriman sebelum mereka datang, mencintai mereka yangdatang kepada mereka untuk berhijrah, dan tak terbetik keinginan di hati mereka akan barang-barang yang diberikan kepada mereka, melainkan mendahulukan mereka dibanding dirinya sendiri meskipun mereka sendirisangat membutuhkannya. Siapa yang terpelihara dari ketamakan, mereka itulah orang-orang yang beruntung. (Surat Al-Hashr: 9)

Dalam lingkungan yang orang-orangnya takut kepada Allah, setiap orang berusaha untuk kesejahteraan masyarakat. Tak seorang pun bersikap boros. Setiap orang bekerja sama dan bersatu padu sambil memperhatikan kepentingan orang lain. Hasilnya berupa masyarakat yang kaya dengan tingkat kesejahteraan yang tinggi. Masyarakat demikian kaya akan moral dan material. Kekacauan yang mengandung sikap memberontak sama sekali sirna. Setiap orang dapat mengekang hawa nafsunya dan setiap masalah diselesaikan dengan cara yang logis. Segala persoalan dipecahkan dengan kepala dingin. Dan kehidupan, karenanya, selalu aman tentram.

Terapi Istinja dengan air setelah buang air


Beristinja’ mempunyai banyak manfaat kesehatan yang dapat menjaga manusia dari berbagai penyakit. Beristinja’ dengan air juga dapat melindungi manusia dari penyakit-penyakit berbahaya yang menular seperti typus dan penyakit kolera. Hal ini seperti yang terjadi pada tahun 1963 di salah satu kota di Inggris. Kota tersebut terserang oleh wabah typus secara beruntun dan dalam waktu yang cepat. Sehingga menyebabkan kepanikan terhadap meningkatnya penyerangan wabah di kota ini. Kemudian dikeluarkan anjuran kedokteran dari para penanggung jawab kesehatan negeri tersebut yaitu mengharuskan beristinja’ dengan air sesudah buang air besar, dan tidak diperbolehkan menggunakan tissu di WC. Cara inilah yang dianggap paling efektif dalam pencegahan mewabahnya penyakit menular di seluruh kota. Para penduduk mematuhi saran kesehatan tersebut yang ditulis dengan jelas: “Kebersihan seseorang adalah dengan air sebagaimana yang dilakukan orang-orang muslim, dan bukan dengan kertas tissu yang ada di WC.” Hanya dalam beberapa hari saja wabah typus tersebut menghilang dari kota. Agama Islam selalu memperhatikan hal-hal yang besar maupun yang kecil dalam kehidupan manusia sehari-hari.

Terapi Berjilbab


Penyakit yang Menimpa Perempuan Yang Tidak Berjilbab

Rasulullah SAW: bersabda, “Para wanita yang berpakaian tetapi (pada hakikatnya) telanjang, lenggak-lengkok, kepala mereka seperti punuk unta, mereka tidak akan masuk surga dan tiada mencium semerbak harumnya” (HR. Abu Daud)

Rasulullah SAW. bersabda, “Tidak diterima sholat wanita dewasa kecuali yang memakai khimar (jilbab)” (HR. Ahmad, Abu Daud, Tirmidzi, bn Majah)

Penelitian ilmiah kontemporer telah menemukan bahwasanya perempuan yang tidak berjilbab atau berpakaian tetapi ketat, atau transparan maka ia akan mengalami berbagai penyakit kanker ganas di sekujur anggota tubuhnya yang terbuka, apa lagi gadis ataupun putri-putri yang mengenakan pakaian ketat-ketat. Majalah kedokteran Inggris melansir hasil penelitian ilmiah ini dengan mengutip beberapa fakta, diantaranya bahwasanya kanker ganas milanoma pada usia dini, dan semakin bertambah dan menyebar sampai di kaki. Dan sebab utama penyakit kanker ganas ini adalah pakaian ketat yang dikenakan oleh putri-putri di terik matahari, dalam waktu yang panjang setelah bertahun-tahun. dan kaos kaki nilon yang mereka kenakan tidak sedikitpun bermanfaat didalam menjaga kaki mereka dari kanker ganas. Dan sungguh Majalah kedokteran Inggris tersebut telah pun telah melakukan polling tentang penyakit milanoma ini, dan seolah keadaan mereka mirip dengan keadaan orang-orang pendurhaka (orang-orang kafir Arab) yang di da'wahi oleh Rasulullah SAW. Tentang hal ini Allah SWT. berfirman:


“Dan ingatlah ketika mereka katakan: Ya Allah andai hal ini (Al-Qur'an) adalah benar dari sisimu maka hujanilah kami dengan batu dari langit atau datangkanlah kepada kami azab yang pedih” (Q.S. Al-Anfaal:32)


Dan sungguh telah datang azab yang pedih ataupun yang lebih ringan dari hal itu, yaitu kanker ganas, dimana kanker itu adalah seganas-ganasnya kanker dari berbagai kanker. Dan penyakit ini merupakan akibat dari sengatan matahari yang mengandung ultraviolet dalam waktu yang panjang disekujur pakaian yang ketat, pakaian pantai (yang biasa dipakai orang-orang kafir ketika di pantai dan berjemur di sana) yang mereka kenakan. Dan penyakit ini terkadang mengenai seluruh tubuh dan dengan kadar yang berbeda-beda. Yang muncul pertama kali adalah seperti bulatan berwarna hitam agak lebar. Dan terkadang berupa bulatan kecil saja, kebanyakan di daerah kaki atau betis, dan terkadang di daerah sekitar mata; kemudian menyebar ke seluruh bagian tubuh disertai pertumbuhan di daerah-daerah yang biasa terlihat, pertautan limpa (daerah di atas paha), dan menyerang darah, dan menetap di hati serta merusaknya.

Terkadang juga menetap di sekujur tubuh, diantaranya: tulang, dan bagian dalam dada dan perut karena adanya dua ginjal, sampai menyebabkan air kencing berwarna hitam karena rusaknya ginjal akibat serangan penyakit kanker ganas ini. Dan terkadang juga menyerang janin di dalam rahim ibu yang sedang mengandung. Orang yang menderita kanker ganas ini tidak akan hidup lama, sebagaimana obat luka sebagai kesempatan untuk sembuh untuk semua jenis kanker (selain kanker ganas ini), dimana obat-obatan ini belum bisa mengobati kanker ganas ini.

Dari sini, kita mengetahui hikmah yang agung anatomi tubuh manusia di dalam perspektif Islam tentang perempuan-perempuan yang melanggar batas-batas syari'at. yaitu bahwa model pakaian perempuan yang benar adalah yang menutupi seluruh tubuhnya, tidak ketat, tidak transparan, kecuali wajah dan telapak tangan. Dan sungguh semakin jelaslah bahwa pakaian yang sederhana dan sopan adalah upaya preventif yang paling bagus agar tidak terkena "adzab dunia" seperti penyakit tersebut di atas, apalagi adzab akhirat yang jauh lebih dahsyat dan pedih. Kemudian, apakah setelah adanya kesaksian dari ilmu pengetahuan kontemporer ini - padahal sudah ada penegasan hukum syari'at yang bijak sejak 14 abad silam- kita akan tetap tidak berpakaian yang baik (jilbab), bahkan malah tetap bertabarruj??? Sumber : internet

Terapi Wudhu (Hydrotherapy)


Wudhu menjaga seorang muslim agar tetap bersih. Membasuh bagian bagian tubuh yang bersentuhan dengan udara bebas, dimaksudkan agar permukaan kulit terpelihara dari debu. Dr. Muwaffaq Asy-Syathi mengatakan, “Wudhu adalah membasuh anggota badan tertentu dengan menggunakan air dingin untuk menghilangkan keringat luar agar kembali normal. Wudhu memberi manfaat yang besar kepada tubuh. Karena dapat meningkatkan tekanan darah, menambah gerakan jantung, menambah jumlah sel-sel darah merah, mengaktifkan pertukaran (sirkulasi) dalam tubuh, menambah kadar oksigen, serta memperbanyak kadar CO2 (Carbon dioksida) yang keluar. Membasuh bagian-bagian yang terbuka dengan Wudhu bermanfaat kepada tubuh yaitu memperlancar kencing, mengeluarkan racun-racun, menambah nafsu makan, mengaktifkan pencernaan, merangsang otot kulit dan otot sendi. Rangsangan ini berpindah menuju ke seluruh otot urat leher, paru-paru, perut, kemudian diteruskan kepada seluruh anggota tubuh dan kelenjar-kelenjar.

Seorang Peneliti bernama Muhammad Salim berhasil meraih gelar Master dari Fakultas Kedokteran Universitas Iskandariah dengan studinya tentang manfaat medis yang digali dari ibadah wudhu. Hasil studinya mengatakan : “Sesungguhnya cara berwudhu yang baik adalah dimulai dengan membasuh tangan lalu berkumur-kumur, kemudian mengambil air ke hidung 3 kali dan seterusnya”. Peneliti tersebut berhasil menganalisis kesehatan terhadap ratusan hidung dari orang-orang sehat yang tidak berwudhu lima kali dalam sehari. Ia juga berhasil menganalisis ratusan hidung dari mereka yang teratur dalam berwudhu dan sholat. Peneliti mengambil zat dalam hidung pada selaput lendir dan mengamati beberapa jenis kumannya. Pekerjaan ini ia lakukan berbulan-bulan. Kesimpulannya : orang-orang yang tidak berwudhu warna hidung mereka memudar dan berminyak, kotoran debu lebih ke dalam. Rongga hidung memiliki permukaan yang lengket dan berwarna gelap. Adapun orang-orang yang teratur dalam berwudhu; permukaan rongga hidungnya tampak cemerlang, bersih, dan tidak ada debu. Menurut pengamatan melalui mikroskop, tempat pertumbuhan kuman bagi orang-orang yang tidak berwudhu terdapat jumlah yang besar dari kuman yang cepat penularannya dan kuman-kuman lainnya. Adapun orang-orang yang selalu berwudhu hidung mereka tampak bersih dari kuman. Tempat pertumbuhan kuman relatif tidak ada. Penelitian tersebut juga menjelaskan kenyataan penting; bahwa memasukkan air ke hidung sekali saja ketika berwudhu, dapat membersihkan hidung dari separuh kuman. Sedangkan memasukkan air dua kali, dapat menambah 1/3 kebersihan. Jika memasukkannya sampai tiga kali, maka hidung benar-benar bersih dari kuman. Hikmah tersebut memperkuat sabda Rosululloh SAW., “Sempurnakan wudhu, lakukan istinsyaq (mengambil air ke hidung) kecuali jika kamu berpuasa”. Secara ilmiah, hidung terjaga bersih selama 3 sampai dengan 5 jam, kemudian kotor kembali, yang kemudian dapat dibersihkan melalui wudhu berikutnya. Peneliti juga menyatakan bahwa persentase terkena penyakit bagi orangorang yang tidak sholat dan tidak berwudhu, lebih banyak daripada orang-orang yang berwudhu. Istinsyaq dan Istintsar dapat menghilangkan 11 bakteri membahayakan yang ada dalam hidung, yang menyebabkan penyakit saluran pernafasan, radang paru-paru, panas rheumatism, penyakit rongga hidung, dan lain-lain.

Dr. Ahmad Syauqy Ibrahim, Anggota Ikatan Dokter Kerajaan Arab Saudi di London dan Penasihat Penderita Penyakit Dalam dan Penyakit Jantung mengatakan, "Para Pakar sampai berkesimpulan bahwa mencelupkan anggota tubuh ke dalam air akan bisa mengembalikan tubuh yang lemah menjadi kuat, mengurangi kekejangan menjadi rileks syaraf-syaraf dan otot, hilangnya kenaikan detak jantung dan nyeri-nyeri otot, kecemasan, dan insomnia (susah tidur)". Hal ini dikuatkan oleh salah seorang pakar dari Amerika dengan ucapannya, "Air mengandung kekuatan magis, bahkan membasuhkan air ke wajah dan kedua tangan -yang dimaksud adalah aktivitas wudhu'- adalah cara yang paling efektif untuk relaksasi (menjadikan badan rileks) dan menghilangkan tensi tinggi (emosi). Sungguh, Maha Suci Allah Yang Maha Agung ...

Apabila kita takut air atau dingin, menurut teori kedokteran Tiongkok, bisa menjadi indikator ada kelainan fungsi organ pada ginjal. Karena itu, ketika suatu saat kita berwudhu dan takut air, mungkin ada gangguan pada organ ginjal kita. Dengan kata lain, wudhu dapat menjadi suatu metode untuk mendeteksi penyakit.


Silahkan baca juga : Misteri Energi Wudhu “Keajaiban energi wudhu terhadap kekuatan fisik, emosi dan hati” karya Muhamad Muhyidin, * Mukjizat berwudhu untuk pencegahan dan pengobatan penyakit karya Drs. Oan Hasanuddin (ahli akupuntur dan akupressure), dan lain-lain.

Terapi Salat Tahajud

Anda mempunyai penyakit yang sulit disembuhkan, lupakan obat, lakukan Sholat Tahajud. Sebagaimana terungkap dalam buku “Terapi Salat Tahajud” karya Dr. Moh Sholeh, terbukti secara akademis dan medis, sholat Tahajud mampu meningkatkan kekebalan tubuh dan menyembuhkan berbagai penyakit dengan izin Allah SWT.

Salat Tahajud yang dijalankan dengan penuh kesungguhan, khusyuk, tepat, ikhlas, dan kontinu diduga dapat menumbuhkan persepsi dan motivasi positif dan mengefektifkan coping. Dan, respons emosi positif (Positive thinking), dapat menghindarkan reaksi stress .

Dr. Agustini, SpPK (Dokter dan dosen fakultas kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang) : “Setelah mendapatkan pelatihan salat tahajud secara benar dari pak Sholeh, Alhamdulillah penyakit saya hilang dan saya tidak lagi tergantung pada obat”.

Dr. Quraish Shihab (Ulama) mengakui bila waktu yang paling ia sukai untuk menuntaskan karya-karya tulisnya adalah waktu sebelum shubuh dan kemudian dilanjutkan sejenak setelah shalat Shubuh. Tentu saja, setelah ia mengerjakan shalat tahajudnya. “itu waktu yang paling saya sukai karena selain tenang dan sepi, ada kesegaran yang tak kita peroleh bila dikerjakan siang hari”, ujarnya.

Ny Hartati (Wiraswasta) pemilik dan disainer dari Visi Furniture, Yogyakarta ini selalu mendesain berbagai produk perabot rumah tangga seperti meja, kursi, bufet, almari, tempat tidur, hiasan dinding, gebyok, lampu, pot bunga, antara pukul 03.00 – 04.00 WIB selepas tahajud. Dalam satu jam tersebut ia dapat membuat sekitar 10 desain yang selalu berbeda dengan desain yang sudah ada sebelumnya. Desain ekslusif yang hampir semuanya dibuat setelah sholat tahajud itu banyak disukai oleh konsumen, baik asing maupun Indonesia sendiri. “Saya selalu membuat desain ekslusif dengan menonjolkan motif asli Indonesia, seperti Jawa, Bali, Lombok, dan lain-lain. Dan, ini ternyata disukai oleh orang asing maupun orang Indonesia sendiri”, ungkap Tatik. Uniknya, walaupun ruang pamernya tidak berada di tengah kota Yogyakarta, melainkan di Dusun Mudal, Desa Sariharjo, Kecamatan Ngaglik, Kabupaten Sleman, Yogyakarta, kebanyakan konsumen berasal dari luar kota dan dari Jakarta. Sekitar 80 persen produk untuk konsumen lokal dan sisanya diekspor.

Andi Utama (Karyawan Swasta). Menurut pengakuannya, sholat tahajud sangat kuat dalam mendorong pencapaian keinginan. Dulu, ketika mau masuk Universitas negeri di mana persaingan ketat, selain belajar keras dia juga tak lupa selalu tahajud tiap malam. Ketika tes penerimaan tiba, dia merasa tenang dalam mengerjakan soal dengan tenang dan merasa yakin bisa mengerjakan, sekaligus merasa yakin juga akan diterima. Sebulan kemudian, ternyata keinginan masuk Universitas ternama itu terkabul. “Saya yakin itu salah satunya karena saya rajin Sholat tahajud”. Pengalaman tersebut terulang ketika setelah lulus kuliah dan kemudian mencari pekerjaan. Ketika mencari pekerjaan ratusan surat lamaran dikirim, bersamaan dengan itu sholat tahajud juga tidak pernah terlewatan. Dan tak lama kemudian, kata Andi, saya memperoleh pekerjaan sesuai dengan keinginan saya.

Resep yang diberikan oleh Nabi Muhammad SAW. tentang bagaimana kita mencari solusi dalam setiap menjumpai permasalahan hidup adalah ”resep malam hari”. Waktu malam hari adalah waktu yang paling efektif untuk dapat melihat dan mencari solusi semua persoalan dan permasalahan hidup, persoalan apapun! Asal sebelum kita melihat dan mencari jalan pemecahannya, kita bersandar dulu kepada Dzat Yang Maha Mengatur semua persoalan di dunia ini.


Silahkan baca juga buku : Terapi salat Tahajud karya dr Moh. Sholeh * Keajaiban Shalat Tahajud karya Ahmad Mu’arif * dll

Terapi Puasa


Puasa sangat menyehatkan tubuh dan dapat menjadi suatu metode Detoksifikasi (Pembersihan darah) yang sangat baik. Telah terbit banyak buku tentang Puasa yang ditulis oleh para pakar kesehatan. Salah satunya adalah “Manfaat Puasa menurut ilmu kesehatan” karya Dr. Bahar Azwar, SpB Onk.

Abdul Mujib, M.Ag dan Jusuf Mudzakir, Msi. Dalam buku berjudul Nuansa-Nuansa Psikologi Islam, menulis : Dengan puasa, baik puasa fisik seperti menahan lapar, minum, dan hubungan seksual, maupun puasa psikis seperti menahan hawa nafsu dari mencuri, marah, dengki, iri hati, angkuh, perilaku agresif dan sebagainya maka akan mengobati rasa sakit seseorang yang bersemayam di hatinya.

BJ Habibie (Mantan Presiden RI). Mantan Presiden RI ini sudah puluhan tahun rutin melakukan puasa Senin-Kamis. Menurut pengakuannya, puasa senin-kamis itu memberikan manfaat yang sangat besar, yakni membuat sehat jasmani dan rohani. Puasa senin-kamis secara rutin tersebut juga ikut mendukung terciptanya resep hidupnya yang sabar dan tawakal. Itu pula, yang membuatnya tak marah kendati dicaci, dihujat, atau dihina ketika memasuki gedung MPR tahun 1999 silam. Ketika menjadi Presiden, pada 1999 silam dia juga pernah mengajak agar masyarakat Indonesia melakukan puasa Senin-Kamis. Saat itu konteksnya selain manfaat fisik dan batin, juga untuk penghematan beras yang dari tahun ke tahun kebutuhannya naik melebihi suplainya.

Prof. Dr. Tri Sutanto (Ketua LP POM MUI untuk Indonesia Bagian timur). Puasa Senin-Kamis sudah dijalaninya sejak mahasiswa di Universitas Gajah Mada Yogyakarta, tahun 1970-an sampai sekarang. Banyak manfaat yang saya alami selama menjalankan puasa sunah senin-kamis ini, di antaranya : Alhamdulillah saya diberi sehat wal afiat, dijauhkan dari buruk sangka terhadap orang lain, kecemerlangan berpikir, dan dimudahkan segala urusan. Manfaat dari segi kesehatan, Jika dilihat dari faktor usia, saya sudah melewati usia lanjut, 60 tahun lebih. Tapi, alhamdulillah, saya sehat wal afiat, tidak sampai ada sakit serius. Paling tidak, kalau sakit, flu atau sakit kepala. Manfaat dari segi kecemerlangan berpikir, saya rasakan ketika mengalami kekalutan berkaitan dengan “geger” masalah adanya kandungan lemak babi dari beberapa makanan yang saya lakukan penelitian. Di tahun akhir 1980-an itu, benar-benar merupakan tahun ujian bagi saya setelah mencuat berita “geger lemak babi” itu. Saya sempat diintimidasi dan ditakut-takuti akan dibui segala. Tapi, saya memasrahkan problem ini kepada Allah SWT., bahwa apa yang saya lakukan itu demi orang banyak dan umat Islam khususnya. Puasa senin-kamis membuat saya berpikir tenang menghadapi ujian itu, emosi saya endapkan. Saya optimistis, bahwa Allah akan memberikan pertolongan terhadap hambanya yang di dalam melakukan pemikiran maupun penelitian hanya mengharap Ridha Allah SWT. Dan demi kemashlahatan umat. Toh, nyatanya, sampai sekarang saya ditolong Allah SWT. Dan diselamatkan dari ujian itu. Saya tidak sampai dibui.

Ahmad Nadhim Amir (Mantan Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kab. Sidoarjo). Puasa senin dan kamis sudah menjadi kebiasaan dan sudah lama saya mengamalkannya. Banyak manfaat langsung yang saya alami dari amalan puasa dua kali sepekan ini. Di antaranya, dari segi kesehatan, saya sekalipun sudah mendekati usia 60 tahun, tapi Alhamdulillah diberi kesehatan yang luar biasa. Saya tidak pernah sakit serius seperti yang dialami kebanyakan orang pada usia di atas 50 tahun. Manfaat lainnya, di dalam menghadapi problema bisnis yang tanpa dinyana-nyana acap kali saya diberikan jalan kemudahan. Sehingga, hal ini menjadikan saya tambah optimistis, bahwa yang disabdakan Nabi Muhammad SAW. Dalam Hadist Riwayat ad-Darimiy ihwal “amalan seseorang akan didatangkan pada hari senin dan kamis” benar adanya. Hal yang demikian ini, saya alami berulangkali.

Asty Ananta (Artis Sinetron). Dalam mengamalkan puasa senin dan kamis, saya melakukannya sejak kelas 2 SD. Saya sudah terbiasa melakukan puasa senin-kamis. Meskipun pada awalnya berat, namun lambat laun puasa sunnah tersebut menjadi kebiasaannya hingga tumbuh remaja, bahkan sampai kini. Puasa yang selama ini saya lakukan ternyata punya banyak manfaatnya, salah satunya, tidak lagi gampang emosi. Dulu aku ini pemarah lho, dan kalau sudah emosi, saya menjadi pusing-pusing. Pikiran pun menjadi tidak begitu terkonsentrasi. Dengan melaksanakan ibadah puasa semua itu bisa diatasi. Pusing biasa bisa hilang tanpa perlu minum obat.

Terapi Berpikir dan Merenung

Terpikir dapat membebaskan seseorang dari belenggu sihir. Allah bertanya kepada manusia, "…maka dari jalan manakah kamu ditipu (disihir)?. Kata disihir atau tersihir di sini mempunyai makna kelumpuhan mental atau akal yang menguasai manusia secara menyeluruh. Akal yang tidak digunakan untuk berpikir berarti bahwa akal tersebut telah lumpuh, penglihatan menjadi kabur, berperilaku sebagaimana seseorang yang tidak melihat kenyataan di depan matanya, sarana yang dimiliki untuk membedakan yang benar dari yang salah menjadi lemah. Ia tidak mampu memahami sebuah kebenaran yang sederhana sekalipun. Ia tidak dapat membangkitkan kesadarannya untuk memahami peristiwa-peristiwa luar biasa yang terjadi di sekitarnya. Ia tidak mampu melihat bagian-bagian rumit dari peristiwa-peristiwa yang ada. Apa yang menyebabkan masyarakat secara keseluruhan tenggelam dalam kehidupan yang melalaikan selama ribuan tahun serta menjauhkan diri dari berpikir sehingga seolah-olah telah menjadi sebuah tradisi adalah kelumpuhan akal ini.

Pengaruh sihir yang bersifat kolektif tersebut dapat dikiaskan sebagaimana berikut:

Dibawah permukaan bumi terdapat sebuah lapisan mendidih yang dinamakan magma, padahal kerak bumi sangatlah tipis. Tebal lapisan kerak bumi dibandingkan keseluruhan bumi adalah sebagaimana tebal kulit apel dibandingkan buah apel itu sendiri. Ini berarti bahwa magma yang membara tersebut demikian dekatnya dengan kita, dibawah telapak kaki kita!

Setiap orang mengetahui bahwa di bawah permukaan bumi ada lapisan yang mendidih dengan suhu yang sangat panas, tetapi manusia tidak terlalu memikirkannya. Hal ini dikarenakan para orang tua, sanak saudara, kerabat, teman, tetangga, penulis artikel di koran yang mereka baca, produser acara-acara TV dan professor mereka di universitas tidak juga memikirkannya.

Ijinkanlah kami mengajak anda berpikir sebentar tentang masalah ini. Anggaplah seseorang yang telah kehilangan ingatan berusaha untuk mengenal sekelilingnya dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada setiap orang di sekitarnya. Pertama-tama ia menanyakan tempat dimana ia berada. Apakah kira-kira yang akan muncul di benaknya apabila diberitahukan bahwa di bawah tempat dia berdiri terdapat sebuah bola api mendidih yang dapat memancar dan berhamburan dari permukaan bumi pada saat terjadi gempa yang hebat atau gunung meletus? Mari kita berbicara lebih jauh dan anggaplah orang ini telah diberitahu bahwa bumi tempat ia berada hanyalah sebuah planet kecil yang mengapung dalam ruang yang sangat luas, gelap dan hampa yang disebut ruang angkasa. Ruang angkasa ini memiliki potensi bahaya yang lebih besar dibandingkan materi bumi tersebut, misalnya: meteor-meteor dengan berat berton-ton yang bergerak dengan leluasa di dalamnya. Bukan tidak mungkin meteor-meteor tersebut bergerak ke arah bumi dan kemudian menabraknya.

Mustahil orang ini mampu untuk tidak berpikir sedetikpun ketika berada di tempat yang penuh dengan bahaya yang setiap saat mengancam jiwanya. Ia pun akan berpikir pula bagaimana mungkin manusia dapat hidup dalam sebuah planet yang sebenarnya senantiasa berada di ujung tanduk, sangat rapuh dan membahayakan nyawanya. Ia lalu sadar bahwa kondisi ini hanya terjadi karena adanya sebuah sistim yang sempurna tanpa cacat sedikitpun. Kendatipun bumi, tempat ia tinggal, memiliki bahaya yang luar biasa besarnya, namun padanya terdapat sistim keseimbangan yang sangat akurat yang mampu mencegah bahaya tersebut agar tidak menimpa manusia. Seseorang yang menyadari hal ini, memahami bahwa bumi dan segala makhluk di atasnya dapat melangsungkan kehidupan dengan selamat hanya dengan kehendak Allah, disebabkan oleh adanya keseimbangan alam yang sempurna dan tanpa cacat yang diciptakan-Nya.

Contoh di atas hanyalah satu diantara jutaan, atau bahkan trilyunan contoh-contoh yang hendaknya direnungkan oleh manusia. Di bawah ini satu lagi contoh yang mudah-mudahan membantu dalam memahami bagaimana "kondisi lalai" dapat mempengaruhi sarana berpikir manusia dan melumpuhkan kemampuan akalnya.

Manusia mengetahui bahwa kehidupan di dunia berlalu dan berakhir sangat cepat. Anehnya, masih saja mereka bertingkah laku seolah-olah mereka tidak akan pernah meninggalkan dunia. Mereka melakukan pekerjaan seakan-akan di dunia tidak ada kematian. Sungguh, ini adalah sebuah bentuk sihir atau mantra yang terwariskan secara turun-temurun. Keadaan ini berpengaruh sedemikian besarnya sehingga ketika ada yang berbicara tentang kematian, orang-orang dengan segera menghentikan topik tersebut karena takut kehilangan sihir yang selama ini membelenggu mereka dan tidak berani menghadapi kenyataan tersebut. Orang yang mengabiskan seluruh hidupnya untuk membeli rumah yang bagus, penginapan musim panas, mobil dan kemudian menyekolahkan anak-anak mereka ke sekolah yang bagus, tidak ingin berpikir bahwa pada suatu hari mereka akan mati dan tidak akan dapat membawa mobil, rumah, ataupun anak-anak beserta mereka. Akibatnya, daripada melakukan sesuatu untuk kehidupan yang hakiki setelah mati, mereka memilih untuk tidak berpikir tentang kematian.

Namun, cepat atau lambat setiap manusia pasti akan menemui ajalnya. Setelah itu, percaya atau tidak, setiap orang akan memulai sebuah kehidupan yang kekal. Apakah kehidupannya yang abadi tersebut berlangsung di surga atau di neraka, tergantung dari amal perbuatan selama hidupnya yang singkat di dunia. Karena hal ini adalah sebuah kebenaran yang pasti akan terjadi, maka satu-satunya alasan mengapa manusia bertingkah laku seolah-olah mati itu tidak ada adalah sihir yang telah menutup atau membelenggu mereka akibat tidak berpikir dan merenung.

Orang-orang yang tidak dapat membebaskan diri mereka dari sihir dengan cara berpikir, yang mengakibatkan mereka berada dalam kelalaian, akan melihat kebenaran dengan mata kepala mereka sendiri setelah mereka mati, sebagaimana yang diberitakan Allah kepada kita dalam Al-Qur'an :

"Sesungguhnya kamu berada dalam keadaan lalai dari (hal) ini, maka Kami singkapkan daripadamu tutup (yang menutupi) matamu, maka penglihatanmu pada hari itu amat tajam." (QS. Qaaf, 50: 22)

Dalam ayat di atas penglihatan seseorang menjadi kabur akibat tidak mau berpikir, akan tetapi penglihatannya menjadi tajam setelah ia dibangkitkan dari alam kubur dan ketika mempertanggung jawabkan segala amal perbuatannya di akhirat.

Perlu digaris bawahi bahwa manusia mungkin saja membiarkan dirinya secara sengaja untuk dibelengguoleh sihir tersebut. Mereka beranggapan bahwa dengan melakukan hal ini mereka akan hidup dengan tentram.Syukurlah bahwa ternyata sangat mudah bagi seseorang untuk merubah kondisi yang demikian serta melenyapkan kelumpuhan mental atau akalnya, sehingga ia dapat hidup dalam kesadaran untuk mengetahui kenyataan. Allah telah memberikan jalan keluar kepada manusia; manusia yang merenung dan berpikir akan mampu melepaskan diri dari belenggu sihir pada saat mereka masih di dunia. Selanjutnya, ia akan memahami tujuan dan makna yang hakiki dari segala peristiwa yang ada. Ia pun akan mampu memahami kebijaksanaan dari apapun yang Allah ciptakan setiap saat.

Seseorang dapat berpikir kapanpun dan dimanapun

Berpikir tidaklah memerlukan waktu, tempat ataupun kondisi khusus. Seseorang dapat berpikir sambil berjalan di jalan raya, ketika pergi ke kantor, mengemudi mobil, bekerja di depan komputer, menghadiri pertemuan dengan rekan-rekan, melihat TV ataupun ketika sedang makan siang.

Misalnya: di saat sedang mengemudi mobil, seseorang melihat ratusan orang berada di luar. Ketika menyaksikan mereka, ia terdorong untuk berpikir tentang berbagai macam hal. Dalam benaknya tergambar penampilan fisik dari ratusan orang yang sedang disaksikannya yang sama sekali berbeda satu sama lain. Tak satupun diantara mereka yang mirip dengan yang lain. Sungguh menakjubkan: kendatipun orang-orang ini memiliki anggota tubuh yang sama, misalnya sama-sama mempunyai mata, alis, bulu mata, tangan, lengan, kaki, mulut dan hidung; tetapi mereka terlihat sangat berbeda satu sama lain. Ketika berpikir sedikit mendalam, ia akan teringat bahwa:

Allah telah menciptakan bilyunan manusia selama ribuan tahun, semuanya berbeda satu dengan yang lain. Ini adalah bukti nyata tentang ke Maha Perkasaan dan ke Maha Besaran Allah.

Menyaksikan manusia yang sedang lalu lalang dan bergegas menuju tempat tujuan mereka masing-masing, dapat memunculkan beragam pikiran di benak seseorang. Ketika pertama kali memandang, muncul di pikirannya: manusia yang jumlahnya banyak ini terdiri atas individu-individu yang khas dan unik. Tiap individu memiliki dunia, keinginan, rencana, cara hidup, hal-hal yang membuatnya bahagia atau sedih, serta perasaannya sendiri. Secara umum, setiap manusia dilahirkan, tumbuh besar dan dewasa, mendapatkan pendidikan, mencari pekerjaan, bekerja, menikah, mempunyai anak, menyekolahkan dan menikahkan anakanaknya, menjadi tua, menjadi nenek atau kakek dan pada akhirnya meninggal dunia. Dilihat dari sudut pandang ini, ternyata perjalanan hidup semua manusia tidaklah jauh berbeda; tidak terlalu penting apakah ia hidup di perkampungan di kota Istanbul atau di kota besar seperti Mexico, tidak ada bedanya sedikitpun. Semua orang suatu saat pasti akan mati, seratus tahun lagi mungkin tak satupun dari orang-orang tersebut yang akan masih hidup. Menyadari kenyataan ini, seseorang akan berpikir dan bertanya kepada dirinya sendiri: "Jika kita semua suatu hari akan mati, lalu apakah gerangan yang menyebabkan manusia bertingkah laku seakan-akan mereka tak akan pernah meninggalkan dunia ini? Seseorang yang akan mati sudah sepatutnya beramal secara sungguh-sungguh untuk kehidupannya setelah mati; tetapi mengapa hampir semua manusia berkelakuan seolah-olah hidup mereka di dunia tak akan pernah berakhir?"

Terapi Taubat dan Istighfar


Taubat adalah kembali dari perbuatan maksiat menuju ketaatan kepada Allah SWT. Dalam pandangan Islam taubat bukanlah perkara yang susah dan menyulitkan, sehingga membutuhkan biaya yang tinggi atau tenaga yang besar. Sebaliknya, taubat merupakan perkara yang sangat mudah, ia senantiasa terbuka setiap saat bagi siapa saja yang ingin bertaubat dari kesalahan yang telah diperbuat. (Baca artikel berjudul Keindahan di balik Taubat dalam Majalah Keluarga Muslim Al-Mawaddah edisi ke 8 tahun ke-1)

Hal-hal berikut ini akan lahir dari kedurhakaan dan kelalaian untuk berdzikir kepada Allah, seperti tanaman yang ditumbuhkan karena air dan kebakaran yang berasal dari api : hidayah menipis, cara pandang tidak benar, kebenaran tertutup, hati rusak, dzikir melemah, waktu terbuang sia-sia, hati jauh dari Allah, hubungan antara hamba dengan Rabb-nya tidak akrab, doa tak didengar, hati mengeras, berkah pada rejeki dan usia dihapuskan, kesulitan mendapatkan ilmu, adanya kehinaan, penghinaan oleh musuh, dada menjadi sesak, ujian dengan teman-teman yang bermoral bejat, merusak hati, kegundahan yang tak pernah berhenti, kehidupan yang sengsara, dan perasaan yang perih. Sedangkan hal-hal yang merupakan kebalikan dari semua itu terlahir dari ketaatan. Sedangkan dampak dari istighfar dalam mengusir keresahan, kegundahan, dan kesempitan telah sama-sama diketahui oleh para ahli agama dan orang-orang pandai dalam setiap umat. Kedurhakaan dan kerusakan akan menyebabkan keresahan, kegundahan, rasa takut, rasa sedih, kesesakan di dalam dada, serta berbagai penyakit hati yang lain. Setelah melakukan kedurhakaan dan jiwa mereka sudah bosan dengan kedurhakaan itu, maka mereka akan kembali melakukan perbuatan dosa sebagai pelampiasan untuk menghilangkan kesempitan, keresahan, dan kegundahan yang ada di dalam dada mereka. Menghapuskan pikiran di dalam jiwa dengan melakukan kedurhakaan yang telah menyebabkan beban pikiran sebelumnya adalah dampak yang ditimbulkan dari dosa-dosa dan maksiat yang ada di dalam hati. Karenanya, cara yang paling ampuh untuk mengurangi beban pikiran itu hanyalah taubat dan istighfar.

Dr. Bahar Azwar, SpB Onk. Menulis dalam bukunya yang berjudul ‘Manfaat Puasa Menurut Ilmu Kesehatan’ : Bila Anda akan bercinta di luar nikah untuk pertama kali, rasa berdosanya sungguh besar. Kedua kali dan berikutnya akan menjadi kebiasaan. Haram menjadi biasa tidak aneh pada error atau salah fungsi otak.

Informasi dari Al-Qur’an singkat dan jelas serta ilmiah seperti fungsi logis (if – then) yang sekarang menjadi dasar komputer. Misalnya, firman-NYA dalam QS 022 : 05 : if (kalau) diturunkan air di atas bumi, then (maka) suburlah ia. Bandingkanlah dengan perintah-NYA pada masa lalu. Sepuluh perintah-NYA kepada Musa as., lugas seperti Thou shalt not commit adultery (kamu tidak boleh berzina). Dalam konteks itu, amsal 5 : 15menyatakan, “Minumlah air dari kulahmu sendiri”. Bandingkanlah dengan alasan-NYA dalam Al-Qur’an, “Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji.” (QS 017 :032).

Sekarang diketahui bahwa selain kanker, zina membawa dan menularkan penyakit kelamin, baik sipilis maupun AID. Dengan demikian, error di otak dapat diterangkan. Menjelang melakukan pertama kali sudah ada ancaman dosa karena if – then masih berfungsi. If (kalau) mendekati zina, then (maka) Anda terancam mendapat dan menularkan berbagai penyakit. Kebohongan syaitan dengan alasan kemanusiaan, kasihan ditinggalkan suami, berlaku seperti virus merusak file yang sudah ada. Selanjutnya, ia akan merajalela dan data informasi dari Al-Qur’an dan Hadis yang tersimpan tidak terbaca.

“Dan kami turunkan dari Al-Qur’an suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman..” (QS 017 : 082). Dalam keadaan demikian, tentulah Al-Qur’an tidak bisa menjadi obat. Dan bantuan- NYA tidak mungkin dapat diharapkan. “Apabila tiba bulan Ramadan dibukalah pintu-pintu surga, dan ditutuplah pintu-pintu neraka, serta syaitan-syaitan dibelenggu “ (Abu Hurairah ra). Sekarang mudah dimengerti betapa pentingnya mengukuhkan niat. Namun niat belum tentu menjamin amal yang baik karena walaupun syaitansyaitan sudah dibelenggu, namun error di otak mungkin sudah terjadi.

“Dan Dia-lah yang menerima taubat dari hamba-hamba-NYA, dan memaafkan kesalahan-kesalahan dan mengetahui apa yang kamu kerjakan”. (QS 042:025) “Demi keagungan dan kebesaran-KU, Aku pun tidak akan berhenti mengampuni mereka selagi mereka meminta ampun kepada-KU. (HR. Ahmad). Niat menjamin amal yang baik bila otak, seperti layaknya komputer yang kemasukan virus, di-set up ulang atau kalau perlu diformat kembali. Mengukuhkan niat adalah menggunakan fasilitas taubat.

Ibnu Al-Qayyim, menulis dalam Metode Pengobatan Nabi SAW : “Taubat dapat menguras segala bentuk materi dan unsur berbahaya yang menjadi penyebab penyakit, lalu memberikan prevensi terhadap penyakit lain. Pintu kebahagiaan dan kebaikan akan dibuka untuk seorang hamba dengan tauhid, dan pintu kejahatan akan ditutup melalui taubat dan istighfar. Kalangan ahli medis klasik sering mengatakan, “siapapun yang ingin bertubuh sehat, hendaknya makan dan minum sedikit saja. Siapa saja yang ingin berhati sehat, hendaknya ia meninggalkan dosa-dosa”. Tsabit bin Qurrah menAndaskan, “Tubuh akan merasa nyaman dengan sedikit makanan. Jiwa akan tentram dengan sedikit berbuat dosa. Sementara lidah akan merasa enak bila sedikit bicara”. Dosa itu ibarat racun bagi hati, kalaupun tidak sampai membunuhnya, paling tidak melemahkannya, dan itu pasti. Kalau stamina hati sudah lemah, ia tidak akan mampu menolak penyakit”

Terapi Taubat dan Istighfar


Taubat adalah kembali dari perbuatan maksiat menuju ketaatan kepada Allah SWT. Dalam pandangan Islam taubat bukanlah perkara yang susah dan menyulitkan, sehingga membutuhkan biaya yang tinggi atau tenaga yang besar. Sebaliknya, taubat merupakan perkara yang sangat mudah, ia senantiasa terbuka setiap saat bagi siapa saja yang ingin bertaubat dari kesalahan yang telah diperbuat. (Baca artikel berjudul Keindahan di balik Taubat dalam Majalah Keluarga Muslim Al-Mawaddah edisi ke 8 tahun ke-1)

Hal-hal berikut ini akan lahir dari kedurhakaan dan kelalaian untuk berdzikir kepada Allah, seperti tanaman yang ditumbuhkan karena air dan kebakaran yang berasal dari api : hidayah menipis, cara pandang tidak benar, kebenaran tertutup, hati rusak, dzikir melemah, waktu terbuang sia-sia, hati jauh dari Allah, hubungan antara hamba dengan Rabb-nya tidak akrab, doa tak didengar, hati mengeras, berkah pada rejeki dan usia dihapuskan, kesulitan mendapatkan ilmu, adanya kehinaan, penghinaan oleh musuh, dada menjadi sesak, ujian dengan teman-teman yang bermoral bejat, merusak hati, kegundahan yang tak pernah berhenti, kehidupan yang sengsara, dan perasaan yang perih. Sedangkan hal-hal yang merupakan kebalikan dari semua itu terlahir dari ketaatan. Sedangkan dampak dari istighfar dalam mengusir keresahan, kegundahan, dan kesempitan telah sama-sama diketahui oleh para ahli agama dan orang-orang pandai dalam setiap umat. Kedurhakaan dan kerusakan akan menyebabkan keresahan, kegundahan, rasa takut, rasa sedih, kesesakan di dalam dada, serta berbagai penyakit hati yang lain. Setelah melakukan kedurhakaan dan jiwa mereka sudah bosan dengan kedurhakaan itu, maka mereka akan kembali melakukan perbuatan dosa sebagai pelampiasan untuk menghilangkan kesempitan, keresahan, dan kegundahan yang ada di dalam dada mereka. Menghapuskan pikiran di dalam jiwa dengan melakukan kedurhakaan yang telah menyebabkan beban pikiran sebelumnya adalah dampak yang ditimbulkan dari dosa-dosa dan maksiat yang ada di dalam hati. Karenanya, cara yang paling ampuh untuk mengurangi beban pikiran itu hanyalah taubat dan istighfar.

Dr. Bahar Azwar, SpB Onk. Menulis dalam bukunya yang berjudul ‘Manfaat Puasa Menurut Ilmu Kesehatan’ : Bila Anda akan bercinta di luar nikah untuk pertama kali, rasa berdosanya sungguh besar. Kedua kali dan berikutnya akan menjadi kebiasaan. Haram menjadi biasa tidak aneh pada error atau salah fungsi otak.

Informasi dari Al-Qur’an singkat dan jelas serta ilmiah seperti fungsi logis (if – then) yang sekarang menjadi dasar komputer. Misalnya, firman-NYA dalam QS 022 : 05 : if (kalau) diturunkan air di atas bumi, then (maka) suburlah ia. Bandingkanlah dengan perintah-NYA pada masa lalu. Sepuluh perintah-NYA kepada Musa as., lugas seperti Thou shalt not commit adultery (kamu tidak boleh berzina). Dalam konteks itu, amsal 5 : 15menyatakan, “Minumlah air dari kulahmu sendiri”. Bandingkanlah dengan alasan-NYA dalam Al-Qur’an, “Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji.” (QS 017 :032).

Sekarang diketahui bahwa selain kanker, zina membawa dan menularkan penyakit kelamin, baik sipilis maupun AID. Dengan demikian, error di otak dapat diterangkan. Menjelang melakukan pertama kali sudah ada ancaman dosa karena if – then masih berfungsi. If (kalau) mendekati zina, then (maka) Anda terancam mendapat dan menularkan berbagai penyakit. Kebohongan syaitan dengan alasan kemanusiaan, kasihan ditinggalkan suami, berlaku seperti virus merusak file yang sudah ada. Selanjutnya, ia akan merajalela dan data informasi dari Al-Qur’an dan Hadis yang tersimpan tidak terbaca.

“Dan kami turunkan dari Al-Qur’an suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman..” (QS 017 : 082). Dalam keadaan demikian, tentulah Al-Qur’an tidak bisa menjadi obat. Dan bantuan- NYA tidak mungkin dapat diharapkan. “Apabila tiba bulan Ramadan dibukalah pintu-pintu surga, dan ditutuplah pintu-pintu neraka, serta syaitan-syaitan dibelenggu “ (Abu Hurairah ra). Sekarang mudah dimengerti betapa pentingnya mengukuhkan niat. Namun niat belum tentu menjamin amal yang baik karena walaupun syaitansyaitan sudah dibelenggu, namun error di otak mungkin sudah terjadi.

“Dan Dia-lah yang menerima taubat dari hamba-hamba-NYA, dan memaafkan kesalahan-kesalahan dan mengetahui apa yang kamu kerjakan”. (QS 042:025) “Demi keagungan dan kebesaran-KU, Aku pun tidak akan berhenti mengampuni mereka selagi mereka meminta ampun kepada-KU. (HR. Ahmad). Niat menjamin amal yang baik bila otak, seperti layaknya komputer yang kemasukan virus, di-set up ulang atau kalau perlu diformat kembali. Mengukuhkan niat adalah menggunakan fasilitas taubat.

Ibnu Al-Qayyim, menulis dalam Metode Pengobatan Nabi SAW : “Taubat dapat menguras segala bentuk materi dan unsur berbahaya yang menjadi penyebab penyakit, lalu memberikan prevensi terhadap penyakit lain. Pintu kebahagiaan dan kebaikan akan dibuka untuk seorang hamba dengan tauhid, dan pintu kejahatan akan ditutup melalui taubat dan istighfar. Kalangan ahli medis klasik sering mengatakan, “siapapun yang ingin bertubuh sehat, hendaknya makan dan minum sedikit saja. Siapa saja yang ingin berhati sehat, hendaknya ia meninggalkan dosa-dosa”. Tsabit bin Qurrah menAndaskan, “Tubuh akan merasa nyaman dengan sedikit makanan. Jiwa akan tentram dengan sedikit berbuat dosa. Sementara lidah akan merasa enak bila sedikit bicara”. Dosa itu ibarat racun bagi hati, kalaupun tidak sampai membunuhnya, paling tidak melemahkannya, dan itu pasti. Kalau stamina hati sudah lemah, ia tidak akan mampu menolak penyakit”

Terapi Mengingat Mati


Sayling Wen dalam bukunya yang berjudul LEADERSHIP ”Kepemimpinan-sebuah Resep dari Sun Zi”, menulis : ”suatu ketika ada seorang psikiater terkenal yang pasiennya kebanyakan adalah orang yang memiliki kekuasaan dan kekayaan- para pegawai tinggi dan industrialis berpengaruh. Ketika orang-orang ini diliputi berbagai kesulitan, mereka akan mencari bantuan sang psikiater, yang selalu dapat menghilangkan kebimbangan dan tekanan dalam waktu singkat. Bagaimana dia bisa melakukan itu?

Ketika sang pasien menjadi sangat tertekan dan hampir tidak kuat menahan tekanan yang sangat berat, dia akan membawa pasien tersebut ke kuburan, yang alam sekitarnya sangat indah dan sunyi. Kondisi inilah yang dapat mempengaruhi sang pasien menjadi lebih tenang. Psikiater cerdas ini kemudian akan berkata kepada pasiennya, ”Banyak pemimpin politik yang tinggal di sini untuk selamanya. Mereka sudah mengatasi banyak kesulitan dan dilahirkan dengan tekanan yang sangat berat. Bagi mereka, apa pun milik mereka tampaknya akan hilang selamanya. Namun waktu tetap berjalan. Walau pun orang-orang ini sudah tidak ada lagi, dunia akan terus berputar seperti biasanya. Tak ada kesulitan atau tekanan yang dapat menghancurkan dunia, tetapi tekanan yang Anda hadapi dapat menghancurkan diri Anda sendiri”

Terapi Meminta Maaf, Memaafkan, dan Saling Memaafkan


Siapapun akan mengakui bahwa Meminta Maaf, Memaafkan, dan Saling memaafkan dapat menjadi suatu terapi yang sangat mendasar. Dalam Islam Therapy, orang yang tidak bisa melaksanakan Terapi mendasar ini berarti tergolong menderita psikopatologi yang sangat parah, keras hati, gelisah, durhaka, sombong, indikator kerusakan organ tubuh; sumber mencuatnya banyak masalah baik pada diri sendiri maupun orang lain. Meminta maaf dapat menenangkan jiwa, membuat orang lain merasa dihargai, dan lain sebagainya.

Memaafkan diri sendiri dapat meredam ingatan terhadap kesalahan-kesalahan yang sudah terjadi, sedang terjadi dan akan terjadi yang rentan akan timbulnya berbagai bentuk psikopatologi. Memaafkan orang lain dapat menghilangkan psikopatologi dalam diri seperti menginginkan orang lain harus berlaku sesuai dengan keinginan kita, menuntut kesempurnaan pada orang lain, angkuh dan kekeraskepalaan, dan lain sebagainya. Sedangkan saling memaafkan dapat menyelesaikan semua masalah antara seseorang dengan orang lain, dapat menyatukan kembali hati yang saling membenci, menghapus kesalahan, mewujudkan dunia yang damai dan penuh cinta, semakin mempererat rasa persatuan, ketentraman hati bagi kedua belah pihak, menghancurkan berbagai bentuk psikopatologi, dan lain sebagainya.

Meminta maaflah, maafkanlah, dan saling memaafkanlah karena Saya, Anda, kita, Mereka, Orang tua kita, Teman-teman kita, Presiden, Wakil Rakyat, Pejabat, TNI, Aparat kepolisian, Ulama, Pecandu Narkoba, dan lainlain walau bagaimanapun hanya manusia biasa yang tak bisa luput dari kesalahan, kekurangan, ketidakmampuan, memiliki keterbatasan, mempunyai emosi, mempunyai pendapat dan keinginan pribadi, mustahil bisa berbuat sesuai keinginan semua orang, mustahil bisa membahagiakan semua orang, mustahil mengetahui segala hal, mustahil memiliki segalanya, mustahil mempelajari semuanya, akan selalu ada yang kita kecewakan, masing-masing memiliki masalah yang harus diselesaikan dan terkadang dengan terpaksa menyakiti orang lain, dan lain sebagainya. Apabila di sekitar Anda ada yang berperilaku buruk, pertimbangkanlah tentang adanya psikopatologi dan kelainan fungsi organ pada orang tersebut. Bantulah orang tersebut baik secara moril maupun materil sampai pulih dan jika tidak bisa, maka bantulah dengan tidak menghinanya, membicarakannya, mendo’akan keburukan untuknya, apalagi mengutuknya karena cara-cara seperti ini akan membantu setan membinasakan orang tersebut.

Richard Carlson, Ph.D menulis dalam bukunya yang berjudul Don’t Sweat The Small Stuff at Work (jangan memusingkan masalah kecil di tempat kerja) “Cara Mudah Mengurangi Stres dan Konflik Sekaligus meningkatkan prestasi diri dalam pekerjaan” : Kita manusia, dan menjadi manusia berarti dapat berbuat salah, paling tidak sesekali. Dalam hidup ini Anda akan melakukan banyak kekeliruan, membuat kacau, kehilangan arah, melupakan sesuatu, naik pitam, mengatakan yang tidak pantas, dan masih banyak lagi. Saya tidak pernah mengerti mengapa kenyataan sederhana dalam hidup ini-kecenderungan untuk berbuat keliru-dianggap sangat mengagetkan atau mengecewakan oleh banyak orang. Saya jelas tidak mengerti mengapa itu dijadikan masalah besar. Bagi saya, salah satu kekeliruan yang paling menyedihkan adalah tidak adanya maaf, terutama bagi diri sendiri. Kita terus mengingat-ingat kegagalan dan kekeliruan kita di masa lampau. Kita mengantisipasi kesalahan-kesalahan di masa mendatang. Kita sangat kritis kepada diri sendiri, sering merasa kecewa, dan tidak berperasaan ketika harus menghakimi diri sendiri. Kita mengutuk dan menyalahkan diri sendiri, juga sering menjadikannya musuh yang paling jahat. Saya merasa bahwa tidak bersedia memaafkan diri sendiri adalah perbuatan tolol dan konyol. Hidup tidaklah hadir lengkap dengan buku petunjuk yang langsung terbukti kebenarannya. Kebanyakan di antara kita mengusahakan yang terbaik semampu kita - sungguh. Akan tetapi kita tidak sempurna. Sesungguhnya, kita semua berusaha. Kita belajar dari kesalahan-kesalahan dan dari kegagalan-kegagalan.

Terapi Menjalani Islam Secara Kaffah baik Sukarela maupun terpaksa demi kesehatan dan kesuksesan


Larangan-larangan agama bila dijauhi dan dihindari oleh manusia, niscaya ia akan selamat dan terhindar dari kecelakaan serta kerugian. Perintah-perintah Agama merupakan obat penyembuhan. Sedangkan larangan larangan agama merupakan pencegahan dari penyakit. Firman Allah SWT. : katakanlah, “Hai Manusia, sesungguhnya telah datang kebenaran kepadamu (Al-qur’an) dari Tuhanmu, sebab itu barangsiapa yang mendapat petunjuk maka sesungguhnya (petunjuk itu) untuk kebaikan dirinya sendiri. Dan barangsiapa yang sesat, maka sesungguhnya kesesatan itu mencelakakan dirinya sendiri”.

Iman dan Amal Sholih adalah gaya hidup sehat terbaik, dan hanya ini satu-satunya jalan selamat. Semakin rusak sistem kekebalan tubuh kita, semakin butuh Iman dan Amal sholih terutama di jaman yang kini penuh dengan ancaman bagi kesehatan. Menomor satukan pendidikan Iman dan amal sholih kepada anak kita, berarti kita membekali anak kita dengan bekal yang akan menjaganya di masa depan, masa yang lebih parah dari sekarang. Hanya petunjuk Allah dan Rosulnya yang dapat kita yakini kebenarannya 100 % dan kita tidak akan tersesat selama berpegang teguh pada Al-qur’an dan Hadist.

Allah SWT berfirman : Katakanlah: "Hai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari kasih sayang Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Dan kembalilah kamu kepada Tuhanmu, dan berserah dirilah kepada-Nya sebelum datang azab kepadamu kemudian kamu tidak dapat ditolong (lagi). Dan ikutilah sebaik-baik apa yang telah diturunkan kepadamu dari Tuhanmu sebelum datang azab kepadamu dengan tiba-tiba, sedang kamu tidak menyadarinya”.

Mari kita saling mengingatkan untuk melanjutkan hidup dengan Iman dan Amal Sholih selagi masih dapat ditolong sebelum menderita penyakit yang lebih parah, sebelum Narkoba menghancurkan segalanya, sebelum terkena infeksi Oportunistik, sebelum Musibah yang lebih dahsyat melanda, sebelum ajal tiba.

M.Y.T menulis : Dalam hukum Islam, orang yang mencuri dipotong tangannya. Rasa iba yang bersumber dari bisikan setanlah yang merasa bahwa itu merupakan hukuman yang tidak manusiawi. Akhirnya kasus pencurian ada di mana-mana dan orang yang tidak menyetujui hukuman potong tangan tersebut pun hidup dalam ketakutan ketika di sekelilingnya tidak ada lagi ketentraman. Terlebih ketika hartanya dicuri orang, dia lapor Polisi agar si pencuri dihukum seberat mungkin yang jika dibandingkan, lebih berat dari hukuman potong tangan; bahkan senang mendengar si pencuri dibakar massa atau mati ditembak polisi.

Begitu pula anak gadis harus segera dinikahkan. Orang-orang yang tidak mengerti memandangnya sebagai hal yang tidak baik sampai-sampai mereka mempropagandakan pandangan keliru mereka melalui lagu dan sinetron Pernikahan dini. Akhirnya ketika anak gadisnya hamil di luar nikah, para orang tua tertunduk malu dan menangis sedih membayangkan kehancuran masa depan anaknya.

Johanes Lim, Ph.D menulis dalam No Pain No Gain ‘Metode Sukses Pribadi dalam studi, karier, dan bisnis’ : Paling bagus adalah jika hukum mau menindak pelaku kejahatan dengan hukuman berat agar mereka kapok, dan itu bisa mencegah niat orang untuk berbuat jahat. Sebab jika hukumannya ringan - apalagi jika bebas dengan sogokan uang - akan memicu orang untuk berbuat kejahatan lagi!”.

Sementara itu Daniel Goleman Ph.D dalam bukunya yang berjudul Emotional Intelligence, mengomentari masalah ini. Beliau menulis : Selama sepuluh tahun terakhir, orang telah memaklumkan ”perang” secara bergiliran: perang terhadap kehamilan remaja, perang terhadap putus sekolah, perang terhadap narkotika, dan yang paling akhir perang melawan tindak kekerasan. Namun, kesulitannya adalah perang itu datangnya terlambat, setelah mewabah dan berakar kuat dalam kehidupan anak muda. Perang itu cuma campur tangan darurat, sama saja dengan menyelesaikan masalah mengirim ambulans untuk menyelamatkan, bukannya lebih dulu memberi vaksinasi yang dapat mengusir penyakit. Daripada memaklumkan lebih banyak ”perang” semacam itu, yang sekarang kita butuhkan adalah mengikuti logika pencegahan, dengan memberikan anak kita keterampilan menghadapi kehidupan sehingga meningkatkan peluang mereka menjauhi setiap dan semua takdir kehidupan ini”.

Terapi Menyebarkan Salam

Sesungguhnya salam itu merupakan sunnah terdahulu sejak zaman Nabi Adam ‘alaihi salam hingga hari kiamat, dan salam merupakan ucapannya para penghuni surga, Dan ucapan mereka di dalamnya adalah salam. Salam merupakan sunnahnya para Nabi, tabiatnya orang-orang yang bertakwa dan semboyannya orang-orang yang suci. Namun, dewasa ini, sungguh telah terjadi kekejian yang nyata dan perpecahan yang terang di tengah-tengah kaum muslimin! jikalau engkau melihat mereka, ada saudaranya semuslim yang melintasinya, mereka tidak mengucapkan salam padanya. Sebagian lagi hanya mengucapkan salam hanya pada orang yang dikenalnya saja, bahkan mereka merasa aneh ketika ada orang yang tak dikenalnya menyalaminya, mereka mengingkarinya dengan sembari menyatakan “Apakah anda mengenal saya?”.

Padahal yang demikian ini merupakan penyelisihan terhadap perintah Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam, sehingga menyebabkan semakin menjauhnya hati-hati mereka, semakin merebaknya perangai-perangai kasar dan semakin bertambahnya perpecahan. Bersabda Nabi Shalallahu ‘alaihi wa sallam: “Tidaklah kalian akan masuk surga hingga kalian beriman, dan tidaklah kalian dikatakan beriman hingga kalian saling mencintai. Maukah kalian aku tunjukkan kepada sesuatu yang jika kalian mengamalkannya niscaya kalian akan saling mencintai, yaitu tebarkan salam di antara kalian.” (HR Muslim).

Dalam hadits Muttafaq ‘alaihi, ada seorang lelaki bertanya kepada Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam, “Islam bagaimanakah yang baik?” Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Memberi makan dan mengucapkan salam kepada orang yang kau kenal maupun yang tak kaukenal.” (Muttafaq ‘alaihi). Maka yang demikian ini merupakan suatu anjuran untuk menyebarkan salam di tengah-tengah kaum muslimin, dan bahwasanya salam itu tidaklah terbatas pada orang yang engkau kenal dan sahabat-sahabatmu saja, namun untuk keseluruhan kaum muslimin.

Adalah Abdullah Ibnu 'Umar Radhiallahu ‘anhu pergi ke pasar pada pagi hari dan berkata : “Sesungguhnya kami pergi bertolak pada pagi hari adalah untuk menyebarkan salam, maka kami mengucapkan salam kepada siapa saja yang kami jumpai.”

Salam itu menunjukkan ketawadhu’an seorang muslim, ia juga menunjukkan kecintaan kepada saudaranya yang lain. Salam menggambarkan akan kebersihan hatinya dari dengki, dendam, kebencian, kesombongan dan rasa memandang rendah orang lain. Salam merupakan hak kaum muslimin antara satu dengan lainnya, ia merupakan sebab dicapainya rasa saling mengenal, bertautnya hati dan bertambahnya rasa kasih sayang serta kecintaan. Ia juga merupakan sebab diperolehnya kebaikan dan sebab seseorang masuk surga. Menyebarkan salam adalah salah satu bentuk menghidupkan sunnah Mustofa Shalallahu ‘alaihi wa sallam.