Sabtu, 20 November 2010

Terapi Salat Tahajud


Anda mempunyai penyakit yang sulit disembuhkan, lupakan obat, lakukan Sholat Tahajud. Sebagaimana terungkap dalam buku “Terapi Salat Tahajud” karya Dr. Moh Sholeh, terbukti secara akademis dan medis, sholat Tahajud mampu meningkatkan kekebalan tubuh dan menyembuhkan berbagai penyakit dengan izin Allah SWT.

Salat Tahajud yang dijalankan dengan penuh kesungguhan, khusyuk, tepat, ikhlas, dan kontinu diduga dapat menumbuhkan persepsi dan motivasi positif dan mengefektifkan coping. Dan, respons emosi positif (Positive thinking), dapat menghindarkan reaksi stress .

Dr. Agustini, SpPK (Dokter dan dosen fakultas kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang) : “Setelah mendapatkan pelatihan salat tahajud secara benar dari pak Sholeh, Alhamdulillah penyakit saya hilang dan saya tidak lagi tergantung pada obat”.

Dr. Quraish Shihab (Ulama) mengakui bila waktu yang paling ia sukai untuk menuntaskan karya-karya tulisnya adalah waktu sebelum shubuh dan kemudian dilanjutkan sejenak setelah shalat Shubuh. Tentu saja, setelah ia mengerjakan shalat tahajudnya. “itu waktu yang paling saya sukai karena selain tenang dan sepi, ada kesegaran yang tak kita peroleh bila dikerjakan siang hari”, ujarnya.

Ny Hartati (Wiraswasta) pemilik dan disainer dari Visi Furniture, Yogyakarta ini selalu mendesain berbagai produk perabot rumah tangga seperti meja, kursi, bufet, almari, tempat tidur, hiasan dinding, gebyok, lampu, pot bunga, antara pukul 03.00 – 04.00 WIB selepas tahajud. Dalam satu jam tersebut ia dapat membuat sekitar 10 desain yang selalu berbeda dengan desain yang sudah ada sebelumnya. Desain ekslusif yang hampir semuanya dibuat setelah sholat tahajud itu banyak disukai oleh konsumen, baik asing maupun Indonesia sendiri. “Saya selalu membuat desain ekslusif dengan menonjolkan motif asli Indonesia, seperti Jawa, Bali, Lombok, dan lain-lain. Dan, ini ternyata disukai oleh orang asing maupun orang Indonesia sendiri”, ungkap Tatik. Uniknya, walaupun ruang pamernya tidak berada di tengah kota Yogyakarta, melainkan di Dusun Mudal, Desa Sariharjo, Kecamatan Ngaglik, Kabupaten Sleman, Yogyakarta, kebanyakan konsumen berasal dari luar kota dan dari Jakarta. Sekitar 80 persen produk untuk konsumen lokal dan sisanya diekspor.

Andi Utama (Karyawan Swasta). Menurut pengakuannya, sholat tahajud sangat kuat dalam mendorong pencapaian keinginan. Dulu, ketika mau masuk Universitas negeri di mana persaingan ketat, selain belajar keras dia juga tak lupa selalu tahajud tiap malam. Ketika tes penerimaan tiba, dia merasa tenang dalam mengerjakan soal dengan tenang dan merasa yakin bisa mengerjakan, sekaligus merasa yakin juga akan diterima. Sebulan kemudian, ternyata keinginan masuk Universitas ternama itu terkabul. “Saya yakin itu salah satunya karena saya rajin Sholat tahajud”. Pengalaman tersebut terulang ketika setelah lulus kuliah dan kemudian mencari pekerjaan. Ketika mencari pekerjaan ratusan surat lamaran dikirim, bersamaan dengan itu sholat tahajud juga tidak pernah terlewatan. Dan tak lama kemudian, kata Andi, saya memperoleh pekerjaan sesuai dengan keinginan saya.

Resep yang diberikan oleh Nabi Muhammad SAW. tentang bagaimana kita mencari solusi dalam setiap menjumpai permasalahan hidup adalah ”resep malam hari”. Waktu malam hari adalah waktu yang paling efektif untuk dapat melihat dan mencari solusi semua persoalan dan permasalahan hidup, persoalan apapun! Asal sebelum kita melihat dan mencari jalan pemecahannya, kita bersandar dulu kepada Dzat Yang Maha Mengatur semua persoalan di dunia ini.


Silahkan baca juga buku : Terapi salat Tahajud karya dr Moh. Sholeh * Keajaiban Shalat Tahajud karya Ahmad Mu’arif * dll

Terapi Dzikir


Menurut hasil penelitian Alvan Goldstein, ditemukan adanya zat endorphin dalam otak manusia, yaitu suatu zat yang memberikan efek menenangkan yang disebut endogegonius morphin. Drs Subandi menjelaskan, bahwa kelenjar endorfina dan enkefalina yang dihasilkan oleh kelenjar pituitrin di otak ternyata mempunyai efek mirip dengan opiat (candu) yang memiliki fungsi menimbulkan kenikmatan (Pleasure principle), sehingga disebut opiate endogen. Apabila seseorang dengan sengaja memasukkan zat morphin ke dalam tubuhnya, maka akan terjadi penghentian produksi endorphin. Pada pengguna Narkoba, apabila dilakukan penghentian morphin dari luar secara tiba-tiba, orang akan mengalami Sakaw (ketagihan yang menyiksa dan gelisah) karena otak tidak lagi memproduksi zat tersebut. Untuk mengembalikan produksi endorphin di dalam otak bisa dilakukan dengan Meditasi, sholat yang benar atau melakukan Dzikir-dzikir yang memang banyak memberikan ketenangan.

Dr. R. H. Su’dan M.D, S.K.M : “Penyimpangan seks seperti hiperseks, lesbian, homoseks, masochisme dan lain sebagainya dapat sembuh dengan dzikrulloh (mengingat Allah). Juga penyimpangan jiwa lainnya seperti psychopatia semacam kleptomania atau suka mencuri, penyakit jiwa karena stress atau ketegangan hidup yang berlebihan. Apalagi kalau hanya penyakit psikosomatik, mudah sekali ditanggulangi dengan dzikrulloh. Bahkan penyakit jiwa yang sebenarnya seperti psychosis pun dapat diselesaikan dengan dzikrulloh pula”

“Kalaulah kita mau melatih diri untuk berdzikir dengan tenang, serta berpikir luas, maka tentu semakin tampak jelas betapa agungnya Allah SWT. dan betapa luar biasa kasih sayang-NYA” (Drs. KH. M. Djufri Raksana. M. Si. Pusat Studi Islam dan filsafat-UMM/mantan bid. Penerangan Agama, Depag-Jawa Timur)

DR. Aidh al-Qarni menulis dalam bukunya yang berjudul LA TAHZAN (JANGAN BERSEDIH!) : ketika laut bergemuruh, ombak menggunung, dan angin bertiup kencang menerjang, semua penumpang kapal akan panik dan menyeru : “Ya Allah!”. Ketika seseorang tersesat di tengah gurun pasir, kendaraan menyimpang jauh dari jalurnya, dan para kafilah bingung menentukan arah perjalanannya, mereka akan menyeru : “Ya Allah!”. ketika musibah menimpa, bencana melanda, dan tragedi terjadi, mereka yang tertimpa akan selalu berseru : “Ya Allah!”. Ketika semua cara tak mampu menyelesaikan, setiap jalan terasa menyempit, harapan terputus, dan semua jalan pintas membuntu, mereka pun menyeru : “Ya Allah!”. Ketika bumi terasa menyempit dikarenakan himpitan persoalan hidup, dan jiwa serasa tertekan oleh beban berat kehidupan yang harus Anda pikul, menyerulah : “Ya Allah!”. Setiap ucapan baik, doa yang tulus, rintihan yang jujur, air mata yang menetes penuh keikhlasan, dan semua keluhan yang menggundahgulanakan hati adalah hanya pantas ditujukan ke hadirat- NYA. Setiap dini hari menjelang, tengadahkan kedua telapak tangan, julurkan lengan penuh harap, dan arahkan terus tatapan matamu ke arah-NYA untuk memohon pertolongan! Ketika lidah bergerak, tak lain hanya untuk menyebut, mengingat dan berdzikir dengan nama-NYA. Dengan begitu, hati akan tenang, jiwa akan damai, syaraf tak lagi menegang, dan iman kembali berkobar-kobar.

Ibnu Al-Qoyyim Al-Jauziyah menulis dalam bukunya yang berjudul “Metode Pengobatan Nabi SAW.” : “Kiat lain terhadap musibah adalah dengan menyadari bahwa yang memberi musibah kepadanya itu adalah Allah yang Maha Bijaksana, Rabb dari segala Makhluk yang Bijak, Ar-Rahman (Maha Penyayang), Rabb dari segala Makhluk yang penuh rahmat. Dan juga menyadari bahwa Allah mengirimkan musibah itu kepadanya bukan untuk membinasakannya, bukan untuk menyiksanya dan juga bukan untuk menyakitinya. Tetapi Allah memberikan cobaan itu untuk menguji kesabaran, keridhaan dan keimanannya. Agar Allah mendengar do’a dan penyerahan dirinya kepada-NYA, agar ia bersimpuh di depan pintu-NYA; dengan mengharapkan rahmat-NYA, memasrahkan kehancuran hatinya di hadapan-NYA, dan menyampaikan keluh kesah kepada-NYA. Kalau Allah tidak mengobati para hamba-NYA melalui cobaan dan bala, niscaya mereka akan melampaui batas, berbuat semena-mena dan tidak mengenal aturan”.

William James berujar, ”Penderitaan telah membantu kita untuk mencapai suatu batas yang tidak pernah terbayangkan. Andaikata Dostoyevsky dan Leo Tolstoy tidak mengalami kehidupan yang pahit, keduanya tak akan sukses menulis memoar dan novel-novel yang mengagumkan dan abadi hingga saat ini”. Dengan demikian, keyatiman; kebutaan; pengasingan; dan kemiskinan adalah salah satu sebab tumbuhnya kreativitas, produktivitas, kemajuan dan kontribusi.

Terapi Sholat



DR. Aidh al-Qarni menulis dalam bukunya yang berjudul LA TAHZAN (JANGAN BERSEDIH!) : “Wahai orang-orang yang beriman, mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan shalat. Sesungguhnya Allah
beserta orang-orang yang sabar” (QS. Al-Baqarah: 153). Jika Rasulullah ditimpa sebuah ketakutan, maka dia akan segera melakukan shalat. Pernah dia berkata kepada Bilal, “Wahai Bilal, tentramkan (hati) kita dengan shalat! Pada kali lain beliau bersabda, “Ketenanganku ada pada shalat”. Jika hati terasa menyesak, masalah yang dihadapi terasa sangat rumit, dan tipu muslihat sangat banyak, maka bersegeralah datang ke tempat shalat, dan shalatlah. Jika hari-hari menjadi gelap gulita, malam-malam mencekam, dan kawan-kawan berpaling, maka lakukanlah shalat.


Dr. Alexis Carel, seorang Pemenang hadiah nobel dalam bidang kedokteran, dan Direktur riset Rockfeller Foundation Amerika, memberikan pernyataan sebagai berikut: “Sholat memunculkan Aktifitas pada perangkat
tubuh dan anggota tubuh. Bahkan sebagai sumber aktifitas terbesar yang dikenal sampai saat ini. Sebagai seorang dokter, saya melihat banyak pasien yang gagal dalam pengobatan, dan dokter tidak mampu mengobatinya. Lalu, ketika pasien-pasien membiasakan Sholat, justru penyakit mereka hilang. Sesungguhnya Sholat bagaikan tambang Radium yang menyalurkan sinar dan melahirkan kekuatan diri. Sholat menciptakan fenomena yang mencengangkan, mendatangkan Mukjizat”. Semua gerakan, sikap dan prilaku dalam Sholat dapat melemaskan otot yang kaku, mengendorkan tegangan system syaraf, menata dan mengkonstruksi persendian tubuh, sehingga mampu mengurangi (atau bahkan menghilangkan) stress, kekejangan, rheumatik, pegal-linu, encok, dan semua penyakit syaraf dan persendian lainnya. Sholat juga merupakan terapi psikis yang bersifat kuratif, preventif, dan konstruktif sekaligus. Kebersihan dalam sholat merupakan proses untuk mencapai kesehatan, sedangkan kesehatan merupakan hasil dari kebersihan. Karena itu, sholat merupakan terapi bagi penyakit manusia, baik penyakit fisik maupun psikis.


Joe H. Slate, Ph.D (psikolog berlisensi, profesor, dan pendiri Parapsychology Research Foundation), dalam bukunya yang berjudul Energi Aura ”memanfaatkan energi aura untuk menjaga kesehatan dan meraih keberhasilan karier”, menulis : Tahap intervensi menyeluruh merupakan strategi pemberdayaan diri yang terstruktur yang memanfaatkan relaksasi fisik, pembayangan mental, dan ucapan-ucapan positif untuk menyuntik aura dengan energi yang dahsyat. Untuk tujuan perbandingan, tahapan tersebut mencakup melihat aura ”sebelum dan sesudahnya”. Tahapan itu memperkenalkan teknik-teknik khusus yang dirancang untuk menciptakan kondisi mental, fisik, dan spiritual yang sepenuhnya yang, pada gilirannya, memberi tenaga padaaura. Tahapan puncak adalah memberi peneguhan yang kuat mengenai kesejahteraan. Tahapan dapat dilengakpi dengan teknik-teknik yang berkaitan dengan sasaran-sasaran terntentu, seperti membuang kebiasaan yang tidak dikehendaki, mengatasi stres, atau meraih sukses dalam tugas tertentu.


H.M Taufik Djafri dalam bukunya yang berjudul ”Menikmati Keindahan Allah melalui logika dan tandatanda”, menulis : Baiklah, karena kita belum punya sebutan lain kecuali cahaya, maka katakanlah shalat yang diperintahkan oleh Allah sebagai kewajiban kaum muslimin tersebut, didapat dengan melalui kendaraan cahaya Allah. Karena perintah shalat terkait erat dengan cahaya sebagai kendaraan rasul ketika menuju Sidratul Muntaha, maka orang yang melakukan shalat dengan khusyu’ di mana yang menghadap Allah bukan sekedar jasmaninya saja, tetapi pada saat ia mengucapkan takbiratul ihram, pada saat itu juga ruhnya melesat dengan kecepatan yang sangat tinggi menemui Allah rabbul ’alamin, maka jika ia melakukan shalat yang demikian itu pasti ia akan ”mencahaya”. Mukanya menjadi bercahaya, pandangannya bercahaya, tutur katanya bercahaya, perbuatannya bercahaya, dan hatinya juga bercahaya. Ia selalu ramah pada orang lain karena hatinya tawadhu’ akan kebesaran Allah, hidupnya penuh dengan kedamaian, tak pernah dengki dan hasut terhadap orang lain. Kata Allah dalam al-Qur’an surat al-An kabut: 45, artinya, ”Sesungguhnya shalat (yang khusyu’) itu mencegah dari perbuatan keji dan munkar”. Cahaya adalah sesuatu ciptaan Allah yang mempunyai kecepatan tertinggi dalam dunia ini. Orang yang ahli shalat, di dalam dirinya berkumpul cahaya demi cahaya (di sekitar tubuhnya, di wajahnya, dalam perkataannya, dalam pendengarannya, dalam pandangannya, dan dalam hatinya). Mengapa hal ini bisa terjadi? Salah satu alasan yang mungkin rasional adalah karena adanya gerakan-gerakan shalat seperti yang dicontohkan rasulullah SAW. (mari kita lihat gerakan orang shalat). Semua gerakan shalat dibarengi dengan kalimat Allahu Akbar (Allah Maha Besar), kecuali gerakan i’tidal (bangun dari rukuk) dan gerakan penutup shalat yaitu dengan ucapan Salam. Yang perlu digarisbawahi adalah bahwa do’a itu adalah kekuatan dan do’a itu adalah energi. Padahal, setiap ucapan dalam shalat kita adalah do’a. Sehingga, sangat gampang dimengerti bahwa orang yang sedang melakukan shalat dengan khusyuk, seperti halnya ia membangun dan membentuk kekuatan/energi dalam tubuhnya (terlebih lagi dalam qalbunya)


Dalam kata pengantar pada bukunya yang berjudul ‘Mukjizat gerakan Sholat untuk pencegahan dan pengobatan penyakit’, Dr. Sagiran M. Kes menulis: “Apabila doa (ucapan, pikiran) saja sudah mempunyai efek penyembuhan yang begitu nyata, bagaimana dengan sholatnya orang muslim, yang memadukan antara kebersihan fisik / mental (Wudhu), bacaan Sholat (do’a-do’a dan konsentrasi pikiran) dan gerakan anggota badan yang unik dan khas? ibarat perincian resep, bukankah ini bisa menjadi suatu formula yang holistik, komprehensif, terpilih, jelas manfaatnya, bebas efek samping, terjangkau, praktis, dan sebagainya. Mengapa orang keberatan mengkaji Sholat secara ilmiah?


Tentang pengaruh sholat dalam menenangkan ketegangan syaraf akibat insomnia, Dr. Thomas Heslubb menyatakan : “Faktor terpenting untuk bisa tidur, yang saya ketahui melalui pengalaman dan eksperimen selama beberapa tahun adalah dengan cara melakukan “Sholat”. Saya katakan hal ini dalam kapasitas saya sebagai dokter. Sholat adalah cara paling baik untuk mendapatkan ketenangan jiwa dan menenangkan syaraf, sepanjang yang saya ketahui sampai saat ini. Sholat memiliki pengaruh pada perangkat syaraf manusia. Karena menghilangkan ketegangan dan menenangkan pergolakan syaraf sehingga sholat dianggap sebagai pengobatan yang manjur pada penyakit insomnia”.


Menurut penelitian, ada pembuluh darah yang hanya bisa diisi kembali dengan gerakan sujud! ketika bersujud, kita menekan titik pijat untuk otak pada ujung ibu jari kaki sehingga aliran darah di otak kita mengalir dengan lancar dan pikiran kita pun terang. Ketika sujud, kita pun menekan titik anti tegang/gelisah yang terletak di pangkal telapak tangan. Selain itu, sholat telah mencakup Yoga, Hydrotherapy (Wudhu), Meditasi, Relaxation Therapy, Aroma Therapy, Dzikir, Do’a, Olah raga, Koex system, dan lain-lain.


Menurut analisis ilmiah tentang waktu-waktu sholat yang dilakukan oleh Dr. Zahir Qarami, memberikan sesuatu yang sangat berharga kepada kita, berupa hasil analisis medis seputar sholat ashar. Beliau menyatakan bahwa sholat ashar dapat menghindarkan seseorang dari beberapa penyakit jiwa dan fisik. Dr. Zahir Qarami yang merupakan salah seorang peneliti dalam bidang kemu’jizatan medis Al-Qur’an dan As- Sunnah, menegaskan bahwa sholat Ashar menurunkan Hormon Adrenaline yang memuncak produksinya pada batas antara jam 3 sampai jam 4, yang dapat menimbulkan berbagai macam penyakit. Dalam penelitiannya, beliau menemukan kenyataan bahwa ketika manusia menghadapi kesulitan, dan tidak melakukan gerakan dan reaksi fisik, maka hal itu dapat menimbulkan penyakit jiwa dan fisik karena pengaruh meningkatnya Hormon Adrenaline secara terus menerus. Masih menurut Qarami, sesungguhnya meninggalkan Sholat Ashar pada waktunya dapat menimbulkan beberapa penyakit jiwa dan fisik seperti; tekanan darah, syaraf jantung, kegemukan, lemah syahwat, keguguran, kelenjar thyroid, kesulitan datang bulan, migren, katarak, dan sebagainya. Lebih lanjut Qarami yang kelahiran Tunis, juga menyatakan dalam studinya, “Dari studi yang saya lakukan menunjukkan bahwa, Sholat Ashar dapat menyembuhkan berbagai penyakit modern”

“Shalat itu menuntun kita menuju kebenaran, karena kebenaran itu sangat indah dan menakjubkan” (Armis, 2003) * Prof. dr. H. Armis, Sp. B, Sp. OT, FICS, adalah Dokter Spesialis Bedah Orthopedi Guru Besar Ilmu Kedokteran pada Fakultas Kedokteran UGM Yogyakarta.

Terapi Berkhitan

Dr. R. H. Su’dan M.D., S.K.M. dalam bukunya yang berjudul “Al-Qur’an & Panduan Kesehatan Masyarakat” menulis pada halaman 84 : Banyak ahli kedokteran yang mengusulkan supaya diadakan peraturan khitanan masal. Misalnya Loeb, Van Driel, Van Der Hoog, Van Deinse, Ahmad Ramali dan lain sebagainya. Oleh karena khitan merupakan cara yang amat jitu untuk memberantas penyakit kelamin, mereka mendesak diadakannya peraturan khitan masal pada pemerintah. Sehingga mempropagandakan khitan adalah kewajiban utama dari tiap-tiap dokter masa kini. Semua ahli penyakit kelamin sepakat mengatakan bahwa kulup tempat paling disukai syphilis. Praktek menyeluruh khitanan mengurangi terjadinya syphilis pada laki-laki 25-73 %. Khitan adalah suatu usaha pencegahan terhadap penyakit kelamin, dan ini terbukti.

Sebuah majalah medis terkenal di Inggris, BMG, pernah menurunkan makalah tentang kanker kelamin dan penyebab-penyebabnya pada tahun 1986. Diantara keterangannya adalah, "Sesungguhnya kanker kelamin sangat kecil sekali terjadi di kalangan yahudi dan negeri-negeri muslim, sebab mereka ini melakukan khitan semenjak usia anak-anak. Dan data statistik medis menunjukkan bahwa kanker kemaluan yang terjadi pada kalangan yahudi tidak terjadi kecuali hanya terhadap 9 penderita saja dalam setahun."

Terapi Sedekah


Dalam keterangan sebuah Hadist diriwayatkan bahwa Rosululloh SAW. Bersabda, “Sucikanlah hartamu dengan zakat, obatilah sakitmu dengan sedekah, dan sambutlah gelombang musibah dengan do’a”. dari keterangan beberapa hadist dalam kitab Kanzul ‘Ummal dinyatakan bahwa orang yang sakit harus diobati dengan sedekah. Pengalaman telah menunjukkan dan membuktikan bahwa kebanyakan sedekah dapat menyembuhkan penyakit. Di dalam sebuah hadist dinasihatkan, “Obatilah penyakit-penyakit dengan sedekah, karena sedekah menjauhkan kehinaan, menghalangi penyakit, membuka kesempatan untuk amalan baik dan
memanjangkan umur”

Melakukan kebaikan, termasuk dalam hal-hal yang dapat mendatangkan kebahagiaan dan menghilangkan keresahan. Melakukan kebaikan di sini bisa berupa sedekah, berbuat baik, dan memberikan sesuatu yang baik kepada sesama. Semua ini merupakan satu dari sekian banyak hal yang mampu menciptakan kedamaian di dalam dada. Orang-orang kikir adalah orang yang paling sesak dadanya dan sempit akhlaknya. Mereka adalah orang-orang yang kikir atas karunia Allah. Seandainya mereka sadar bahwa apa yang mereka berikan kepada orang lain akan mendatangkan kebahagiaan, niscaya mereka akan berebut untuk melakukan kebaikan ini.

Terapi Ibadah Haji

Ibadah Haji merupakan suatu olahraga yang sempurna. Rohani kita diuji dengan segala macam cobaan sehingga menjadi kuat. Penyakit rohani dapat disembuhkan dengan ibadah haji yang menimbulkan kebahagiaan. Banyak penderita penyakit jiwa dapat sembuh setelah kembali dari haji. Selama menunaikan ibadah haji orang Islam mempunyai kesempatan merenung. Mereka merenungkan segala kesalahan yang telah diperbuatnya dan bertaubat. Dengan demikian sekembalinya dari haji terjadi perbaikan mental. ketika beribadah haji pun kita meminum air Zam-zam yang sangat menyehatkan dan penjelasannya dapat Anda baca buku berjudul The True Miracle Of Zam-zam karya dr. Khalid Ghad (Dosen di Arab Academy for Science, technology and Maritime transport, Mesir).


Silahkan baca : Manfaat Haji & Umrah bagi kesehatan, karya dr. Bahar Azwar, SpB. K. Onk * Al-Quran & Panduan kesehatanMasyarakat, karya Dr. R. H. Su’dan M.D, S.K. M. * dll.

Terapi Membaca Al-Qur'an

Dr. Moh. Sholeh dalam bukunya yang berjudul Terapi Salat Tahajud, halaman 104, menulis : Malik Badri melaporkan hasil penelitian Al-Qadi di Klims Besar, Florida, Amerika Serikat. penelitian itu berhasil membuktikan bahwa sekedar mendengarkan bacaan Al-Qur'an, seorang muslim-baik mereka yang berbahasa Arab maupun bukan-dapat merasakan perubahan fisiologis yang besar, seperti penurunan depresi, kesedihan, bahkan dapat memperoleh ketenangan dan menolak berbagai penyakit. penemuan Qadi ini diperoleh dengan bantuan peralatan elektronik mutakhir untuk mendeteksi detak jantung, ketahanan otot, dan ketahanan kulit terhadap aliran listrik. penemuan itu menunjukkan bahwa bacaan Al-Qur'an berpengaruh besar, hingga 97 %, dalam memberikan ketenangan dan penyembuhan penyakit.

Pada suatu ketika, datanglah seseorang kepada sahabat Rosulullah SAW. Yang bernama Ibnu Mas’ud r.a. orang itu meminta nasihat kepadanya : “Wahai Ibnu Mas’ud berilah nasihat yang dapat kujadikan obat bagi jiwaku yang sedang gelisah. Dalam beberapa hari ini aku merasa tidak tentram, jiwaku gelisah, dan pikiranku kusut, makan tak enak, tidur pun tak nyenyak”. Maka Ibnu Mas’ud menasihatinya : “kalau penyakit itu yang menimpamu, bawalah hatimu untuk mengunjungi tiga tempat, yaitu (1) ke tempat orang yang membaca Al- Qur’an, engkau baca Al-Qur’an atau engkau dengar baik-baik orang yang membacanya. Atau engkau pergi (2) ke majelis taklim yang mengingatkan hati kepada Allah SWT. Atau engkau (3) cari waktu dan tempat yang sunyi, di sana engkau ber-khalwat (menyendiri) , beribadah kepada Allah SWT., umpamanya di tengah malam buta saat orang sedang tidur nyenyak, engkau bangun mengerjakan shalat malam meminta kepada Allah SWT. Agar diberi hati yang lain karena hati yang kamu pakai itu bukan lagi hatimu”

Harun Yahya menulis dalam bukunya yang berjudul ”Cara Cepat Meraih Keimanan” :

”Apa manfa’at material dan spiritual bagi masyarakat jika mereka ta’at pada Al-Qur’an?"

Perlu kami ingatkan bahwa pengertian agama di sini adalah cara hidup yang bermoral. Cara hidup yang disukai Allah. Cara yang dipilihNya dan yang paling tepat bagi semua jenis manusia. Cara hidup yang terbebas dari takhyul-takhyul dan mitos-mitos, dan sepenuhnya di bawah bimbingan Al-Qur’an.

Agama menciptakan lingkungan moral yang sangat aman dan nyaman. Sikap anarkis yang menyebabkan kerusakan pada bangsa negara terhenti sama sekali karena rasa takut kepada Allah. Orang tidak lagi melakukan tindakan yang merugikan ataupun berbuat kerusuhan. Orang-orang yang memegang nilai-nilai moral siap bangkit bagi bangsa dan negaranya serta tidak hendak berhenti untuk berkorban. Orang-orang semacam ini selalu berusaha untuk kesejahteraan dan keamanan negaranya.

Di dalam masyarakat yang mengamalkan moral Al-Qur’an, orang-orangnya sangat menghargai satu sama lain. Setiap orang selalu berusaha agar orang lain merasa nyaman dan aman, karena menurut ajaran islam, solidaritas, persatuan dan kerjasama merupakan hal yang sangat penting. Setiap orang merasa berkewajiban untuk mendahulukan kenyamanan dan kepentingan orang lain. Ayat berikut merupakan contoh moralitas dari orang-orang yang beriman:

Mereka yang lebih dulu tinggal di Madinah, dan telah beriman sebelum mereka datang, mencintai mereka yangdatang kepada mereka untuk berhijrah, dan tak terbetik keinginan di hati mereka akan barang-barang yang diberikan kepada mereka, melainkan mendahulukan mereka dibanding dirinya sendiri meskipun mereka sendirisangat membutuhkannya. Siapa yang terpelihara dari ketamakan, mereka itulah orang-orang yang beruntung. (Surat Al-Hashr: 9)

Dalam lingkungan yang orang-orangnya takut kepada Allah, setiap orang berusaha untuk kesejahteraan masyarakat. Tak seorang pun bersikap boros. Setiap orang bekerja sama dan bersatu padu sambil memperhatikan kepentingan orang lain. Hasilnya berupa masyarakat yang kaya dengan tingkat kesejahteraan yang tinggi. Masyarakat demikian kaya akan moral dan material. Kekacauan yang mengandung sikap memberontak sama sekali sirna. Setiap orang dapat mengekang hawa nafsunya dan setiap masalah diselesaikan dengan cara yang logis. Segala persoalan dipecahkan dengan kepala dingin. Dan kehidupan, karenanya, selalu aman tentram.